"Komunitas Wargakota Gelar Workshop Teknis Menulis Skenario Film Pendek" (indojabar.com/07 November 2020)
Sabtu, 07 November 2020 telah dilaksanakan Workshop Teknik Menulis Skenario Film Pendek di Mini Teather Museum Diorama Purwakarta.
Diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan Perpustakaan Daerah Purwakarta & Komunitas Wargakota Purwakarta.
Bapak Iwan MAF adalah narasumber dalam acara workshop tersebut, beliau adalah seorang praktisi advertising dan film, juga seorang guru di SMK Taruna Sakti Purwakarta.
Selain sebagai narasumber atau pemateri beliau tentunya sudah puluhan tahun malang melintang di dunia perfilman dan periklanan serta pertelevisian.
Yang menjadi menarik saat itu adalah ternyata beliau adalah salah satu pemeran dalam film FTV bersama aktor kondang Reza Rahadian.
Begitu banyak prestasi beliau saat disebutkan satu persatu, diantaranya : iklan obat, iklan merk sandal ternama pada masanya juga sebagai salah satu pemain film dalam film klasik "Olga Sepatu Roda".
Bagi anda yang usia sekian dan sekian yang pernah nonton pasti tahu. Saya menyimak saja. Cuss! baiklah kita tidak akan membahas itu dulu, sekarang kita bahas sekilas cara membuat skenario film pendek.
Apa itu skenario? Adalah suatu gagasan dari ide yang muncul, ruang dan waktu, tokoh, alur cerita dan dialog.
Menjadi acuan dan sumber oleh pekerja film dan yang terlibat didalamnya dalam memproduksi sebuah film.
Selain itu , ada juga yang dinamakan basic story, penokohan, latar, logline, selain dari ide pokok dan premis.
Ketika mengikuti workshop, banyak sekali istilah dan kata dalam perfilman yang asing dan tidak asing di telinga.
Setelah menyimak bisa digarisbawahi ternyata membuat film itu tidak mudah.Â
Butuh kesabaran dan ketelitian ekstra, dalam pembuatannya juga tidak asal-asalan.
Kenapa? Karena setiap adegan dalam film itu ada yang dinamakan aturan atau skenarionya, dalam dunia pendidikan sering disebut sebagai juknisnya.Â
Sedangkan dalam perfilman ada yang disebut sin1, sin2 dan seterusnya. Pusing pala barbie! Wkwkwk.
Jadi yang harus ditentukan dalam penulisan skenario film pendek awalnya adalah ide dan gagasan dan setiap adegan itu detail ditulis supaya tidak melebar kepada hal lain yang tidak perlu.
Seperti Contoh:
Sin.1.Outdoor.suasana pasar.
Tampak beberapa pedagang dan pembeli yang lalu lalang.
Mang Udung sedang berjualan di Pasar, tampak ada seorang wanita menghampiri dan melihat-lihat dagangannya.
"Mau beli apa neng?" Tanya Mang Udung.
Draft.1.audiovisual.lagusundapremanpensiun.
Hal tersebut di atas adalah salah satu contoh sedikit teknik penulisan skenario film pendek.
Siapa itu Mang Udung? Beliau awalnya adalah seorang peserta mencurigakan yang hadir tatkala workshop teknik menulis Skenario film pendek. Hmm!Â
Sebagai panitia baik dari Perpusda dan Komunitas Wargakota Purwakarta tidak ada yang mudeng atau tidak ada yang mengenali sosok tersebut pada mulanya.
Ketika sesi materi, baik sesi pertanyaan kita semua masih belum menyadari ada siapa di sana? Sebenarnya merasa tidak asing dengan tampilannya. Hahaha
Barulah ketika semua pertanyaan satu persatu sudah terjawab, maka terbukalah tabir yang menyelimuti pandangan mata yang tak lain adalah sosok Mang Udung tersebut.
Tawa pecah karena kita semua kena Prank Mang Udung ini, semua peserta minta foto bersama baik dengan narasumber maupun dengan Mang Udung.
Sebenarnya kehadiran beliau alasan utamanya adalah tertarik melalui postingan salah satu sosial media tentang kelas ini, yaitu teknik penulisan skenario pembuatan film pendek.
Itu karena film yang beliau mainkan episodenya panjang alias berjilid-jilid, tahu kan Film "Preman Pensiun?".
Nah jadi Mang Udung ini adalah sosok dari salah satu pemain dalam film Preman Pensiun, seorang penjual Kicimpring di pasar. Hmm, Masih ingat "Kang Bahar?" Hehehe.
Mang Udung ini nama aslinya adalah Opik atau biasa disapa Kang Opik, berasal dari Purwakarta. Hadehhh! Baru tau nih gue Mak!
Secara gitu heloww! Hahaha masa baru tahu?Â
Namun, Kang Opik ini adalah sosok yang bersahaja, low profile sama halnya dengan sosok pemateri Kang Iwan MAF.
Beliau tetap humble dan rendah hati juga tidak menyombongkan diri ketika bersua saat itu.
Beliau juga menginformasikan bahwa Fanbase Preman Pensiun sebentar lagi akan diresmikan di Purwakarta untuk pertama kalinya oleh aktor senior Epy Kusnandar atau "Kang Mus".
Film Preman Pensiun adalah salah satu film kesukaan anak saya, jadinya pas pulang dari workshop yang girang dan bahagia melihat fotonya ya anak saya dan kesel ga diajak. Oke deh maafin Emak ya nak!
Anak saya juga tahu Mang Udung dan tokoh lainnya dalam Film terebut, saya hanya menyimak saja ketika dia bercerita tentang hal tersebut pada saya.
Dikdik, Diza, Kang Mus, Kang Bahar, Mang Udung, Kang Pipit, Kang Komar, aduh semuanya itu anak saya tahu Mak! Emaknya kalah lagi nih. Hihihi! Ampun Bang Jago!
Bahkan ketika tayang di Bioskop sebelum Pandemi Covid-19 saya dan anak saya pernah nonton Film Preman Pensiun 2 namun saya belum mereview filmnya Mak!.
Apresiasi dari pemain Film Preman Pensiun juga sangat baik sekali terbukti dengan ucapan melalui video dari beberapa pemainnya kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah serta Wargakota Purwakarta.
Film Preman Pensiun adalah Film berbasis Komedi tapi tidak garing ucap Kang Opik selaku Mang Udung di pasar.
Sebagaimana almarhum aktor super senior Didi Petet sampaikan bahwa bagaimana kita menghasilkan karya komedi yang profesional dan elegan serta tidak murahan.
Artinya menghindari bulying atau berhumor dalam film tetapi tidak menggunakan kata hinaan dan lain sebagainya terhadap kekurangan pemain atau aktor/aktrisnya.
Workshop yang sangat menarik karena dari setiap peserta yang hadir hampir semuanya ingin berlanjut untuk melaksanakan lagi.
Khususnya Guru dan Dosen yang dituntut membuat video atau sebuah tayangan seperti film pendek tentang Pembelajaran yang terkesan wajib dimasa Daring, PJJ, BDR saat ini.
Karena kesulitan itu, semua sepakat untuk melanjutkan workshop perfilman ini, mungkin aktor atau aktris lain yang akan digaetnya sebagai narasumber berikutnya. Semoga!
Salam. Emak-Emak Pembelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H