Minggu pagi sekitar Pukul 08.00 WIB tanggal 04 Oktober 2020 saya diajak teman sekaligus sahabat sesama penulis untuk mengunjungi sebuah tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya.
Adalah Ina Widyaningsih, sahabat saya, seorang kompasianer juga seorang penulis dan pegiat literasi, sekaligus founder Pojok Baca Pukinas dan K'Prodirum.
Tanpa berkata-kata lagi saya langsung menyetujuinya dan kita pun meluncur ke lokasi. Niatnya sih kami ingin mencari inspirasi, nyatanya sangat sesuai harapan atau lebih dari ekspektasi.
Jalan yang berliku disepanjang perjalanan membuat suasana hati bahagia, betapa senangnya saya diajak jalan-jalan.
Akses jalan menuju Waduk Parang Gombong dapat diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dan terbilang cukup rata serta tidak terjal.Â
Kurang lebih sekitar 1-2 jam lamanya perjalanan dari arah Sadang- Purwakarta menuju lokasi Parang Gombong yaitu di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Bagi yang berada di luar kota Purwakarta apabila hendak mengunjungi tempat ini bisa menggunakan akses jalur via jalan tol dan keluar di tol Jatiluhur.
Selama tinggal di Purwakarta baru kali ini saya mengunjungi tempat yang begitu indah dan memesona dipinggiran Waduk Jatiluhur.
Biasanya saya ke lokasi utama bendungan dan ke Istora Waduk Jatiluhur saja atau yang sering disebut Waduk  Ir. H. Djuanda (Selebihnya klik disini).
Beberapa tahun ke belakang menurut bapak Adi salah satu mantan satpam di perusahaan PJT di sana menceritakan bahwa dulunya objek wisata Waduk Parang Gombong yang kurang lebih luasnya 8000 Hektar ini sangat ramai dan banyak dikunjungi oleh orang-orang dari pelosok daerah manapun bahkan beberapa ada tamu dari mancanegara.
Bedanya, saat ini ketika saya mengunjungi objek wisata Waduk Parang Gombong tidak terlalu ramai, jadi bisa berfoto ria walaupun ditengah jalan sekalipun. (Sssttt....! Jangan ditiru ya! Hahaha adegan berbahaya). Mungkin karena pandemi juga mempengaruhi jumlah pengunjung saat ini.