Andaikan Adam tidak memakan buah khuldi
Begitupun Hawa yang tidak memprovokasi
Keduanya mendapat murka Ilahi
Tak ada lagi surga yang ditingali
Hingga mereka turun di dunia ini
*
Andai manusia semua berbuat baik
Andai pula tidak ada perbuatan buruk
Baik dan buruk sudah berpasangan
Menjadikan surga tetap ada dan tiada
*
Bayangkan tidak ada surga
Bayangkan tidak ada manusia
Bayangkan tidak ada neraka
Bayangkan tidak ada itu semua
*
Manusia tempatnya salah, tapi bukan untuk disalahkan
Manusia tempatnya khilaf, tapi bukan untuk menjadi alasan
Menyalahkan, disalahkan, sudah menjadi topik utama kehidupan
Menjadi sempurna memang bukanlah sebuah kata harapan
*
Kehidupan dan kematian adalah jalan manusia datang dan pergi dimuka bumi
Tidak dapat memilih mau jadi siapa? Dan orang mana?
Semua sudah ditakdirkan menjadi seperti kehendak-Nya
Kita hanya tinggal menjalaninya saja, bukankah begitu?
*
Surga yang hilang, tidak hanya bercerita sebuah taman-taman yang indah beserta telaga dan sungai yang mengalir didalamnya
Surga yang hilang, bukan pula sebuah pemandangan alam yang indah tiada tara
Surga yang hilang, tidak juga melulu mengenai gambaran tangga melewati jalan kanan bukan yang kiri
Surga yang hilang, didalamnya terdapat pula rasa syukur bukanlah kufur
*
Ketika semua manusia lupa akan asal usulnya
Maka disitulah malapetaka yang sebenarnya
Ketika manusia lupa apa tujuan hidupnya
Maka disitulah awal kehancurannya
Karena setiap manusia memiliki janji dengan Tuhan-Nya
*
Jika Surga itu hilang, kemanakah esensi dari Surga itu sendiri?
Berat memang, apalagi dia bersanding dengan neraka
Jika Surga itu hilang, maka apa yang akan terjadi dengan diri ini?
Sangat berat memang, sebuah pertanggungjawaban kelak di akhirat nanti
*
Surga yang hilang adalah ketika manusia lupa pada tempat-tempat ibadahnya
Surga yang hilang adalah ketika manusia lupa menyembah-Nya di atas segala-galanya
Surga yang hilang adalah ketika manusia tidak memanusiakan manusia lainnya
Surga yang hilang adalah ketika hilangnya rasa syukur manusia dalam hatinya
*
Begitu berat menuju keabadian sejati yang hakiki
Seakan menanjak bak gunung yang menjulang tinggi
Andaikan dapat aku temukan kembali
Carilah surga yang tidak akan pernah hilang dimuka bumi
Bukankah ia tidak jauh dari telapak kaki setiap ibu yang mengasihi
*
Purwakarta, 01 Agustus 2020
Hari Raya Idul Adha
Puisi Idul-Qurban
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H