Film The Last Empress atau An Empress's Dignity ( Wikipedia) adalah film fiksi yang mengisahkan kekaisaran terakhir di Korea Selatan, Film ini bergenre komedi asmara laga thiller dan misteri.
Saya dapatkan film ini di akun FB dengan inisial FFE Pada awalnya sangat ringan di tonton dan dinikmati sambil menunggu sahur tiba atau menjelang sore hari sambil menunggu waktu buka karena jalan ceritanya yang sulit di tebak.
Film ini di rilis SBS dan tayang di Trans TV sebanyak 52 episode pada tanggal 18 Februari 2018 setiap senin-jum'at pukul 18.00 WIB, film 2 tahun lalu ini di sutradarai oleh Joo Dong Min dan seorang penulis Kim Soon Ok merupakan film yang bisa di tonton saat dirumah aja  (untuk menonton filmnya klik disini).
Awalnya saya tidak pernah tertarik nonton film drakor, aneh rasanya dengan bahasanya yang belibet menurut saya sangat membingungkan memperhatikan dialog dan text terjemahannya.
Selain film "The World of The Married" yang menjadi top one sekarang dan muncul di TV menunjukan keberhasialan akting para pemainnya dan tentunya saya sangat penasaran dengan film drakor lainnya.
Bedanya film ini menyuguhkan suatu yang unik, yaitu ada lucunya, ada sedihnya, ada marahnya, ada kesalnya, campur aduk deh.
"Apapun kejahatan yang dilakukan, seorang Kaisar tidak pernah salah."
Kaisar Ceroboh dan Bodoh
Dalam film di kisahkan seorang kaisar bernama Emperor Lee Hyuk ( Shin Sung-Rok) yang sangat ceroboh dan menjadi boneka bagi ibunya sendiri Janda Permaisuri Kang (Shin Eun-Kyung) untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan.
Kejadian berawal ketika Kaisar ini bodoh karena dia pikir dialah yang menabrak seorang ibu di jalan sehingga dia layak menyembunyikan aib atas insiden tersebut yang sebenarnya di bunuh oleh Min Yu Ra (Lee Elijah), seorang asisten kaisar yang tamak dan menyimpan suatu rahasia/dendam.
Seseorang yang di tabrak adalah ibu dari Na Wang Shik seorang yang baik hati tetapi temperamental dan selalu bersikap kasar apabila ada yang menyakitinya dan keluarganya.
Min Yu Ra tidak mau jika keadaan dirinya yang sebenarnya di ketahui pihak kekaisaran dan dia menyembunyikannya bahwa dia mempunyai seorang anak Na Dong Shik dan mengenal keluarga Na Wang Shik.
Kejadian keji itu di tutupi dengan alibi bahwa kaisar menemui aktris teather Oh Ssu Ni (Jang Na Ra) yang merupakan tokoh utama dalam film ini.
Kaisar berpura-pura jatuh cinta padanya dan membuat alibi bahwa ketika kejadian dia berada di lokasi lain.
Menariknya disini Oh Ssu Ni adalah seorang gadis klangan biasa, polos dan baik hati. Dia di butakan oleh sosok kaisar yang dikaguminya sejak 10 tahun yang lalu. Lebih tepatnya dia adalah fans beratnya.
Kejadian demi kejadian berlangsung, untuk menutupi kejahatannya kaisar menikahi Oh Ssu Ni, otomatis menjadikannya seorang Permaisuri, tentu saja atas saran Min Yu Ra dan Janda Permaisuri (ibu kaisar) karena tidak menyetujui hubungan anaknya dengan asisten pribadinya yang serakah.
Nenek kaisar, yaitu Janda Permaisuri Agung Jo ( Park Won-Sook) harus mati mengenaskan dan menjadi misteri ketika kebusukan demi kebusukan kelakuan keluarga kekaisaan mulai terungkap.
Na Wang Shik berganti nama menjadi Chun Woo Bin (diperankan oleh Choi Jin Hyuk), berhasil di latih oleh seseorang yang mengetahui tentang istana kekaisaran dan berhasil menjadi kepala penjaga istana.
Sungguh sangat dilema bagi Chun Woo Bin, dimana dia berniat untuk membalaskan dendam terhadap Kaisar yang menabrak ibunya saat itu juga dia harus mempertaruhkan nyawa bagi kaisar, rumit kan? Huhuhu
Jangan nonton film drakor jika anda mempunyai tensi darah tinggi, hahaha karena banyak adegan yang tidak pernah bisa di tebak sebelumnya.
Oke lanjut, kematian sang nenek pun terungkap dan Permaisuri Oh Ssu Ni dituduh dan menjadi tersangka pada awalnya hingga ditemukannya wasiat dari kotak peninggalan almarhum Janda Permaisuri Agung.
Ada yang lucu di film ini, dimana Permaisuri sepertinya jatuh hati pada kepala penjaga istana Chun Woo Bin, yang berusaha keras menjaganya dengan sepenuh hati atas dasar kasihan karena dia dibodohi oleh Kaisar, Min Yu Ra dan selalu menjadi target sasaran ibu Kaisar Janda Permaisuri Kang.
Dalam film ini, situasi yang rumit bisa berbalik drastis dari yang tadinya musuh berat bisa menjadi kawan dan mata-mata, tergantung dari situasinya memungkinkan dan menguntungkan atau tidak.
Ternyata Permaisuri pertama Kaisar mati secara tidak wajar dan yang melenyapkannya adalah temannya sendiri yaitu Seo Kang Hee (Yoon So-Yi)Â seorang asisten Kaisar dan kejadian ini hampir sama persis seperti kejadian Permaisuri Oh Ssu Ni.
Ternyata Kaisar mempunyai anak perempuan yang diakui sebagai ponakannya sendiri yaitu Putri Ari yang dididik dan di asuh oleh ibunya sendiri (penggelapan data).
Setelah 7 tahun kematian Permaisuri Sohyun pertama terungkap dan dituduh selingkuh dengan kepala penjaga istana yang di kurung dan sakit mental karena di tabrak oleh Janda Permaisuri Kang.
Ketika Kaisar sudah tidak mampu di kendalikan oleh ibunya sendiri, dan semua keborokan istana sudah terlanjur terkuak maka adik Kaisar yaitu Putra Mahkota Lee Yoon/Vincent Lee ( Oh Seung-Yoon) muncul menjadi saksi kematian Permaisuri Sohyun ( Shin Go-Eun) dan menuliskannya dalam sebuah novel.
Film yang dibintangi oleh kurang lebih 40 pemain ini disuguhkan dengan hal menarik dimana perebutan kekuasaan sudah sangat lumrah terjadi jika sebuah pemerintahan dilakukan dengan bentuk monarki konstitusional.
Menyingkirkan pengahalang bukanlah suatu kejahatan walaupun sangat keji demi untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan.
Kekuasaan adalah segala-galanya tanpa mempertimbangkan dan memikirkan perasaan orang lain ataupun keluarga sendiri, baik itu anak atau saudara sendiri untuk kepuasan pribadi semata.
Film ini berakhir dengan Matinya Na Wang Shik karena berusaha melindungi Permaisuri Oh Ssu Ni dan Kaisar Hyuk dari bom.
Sang Kaisar pun harus mati di tangan ibunya sendiri dan di penjara. Min Yu Ra pun menjadi wanita yang memiliki keterbelakangan mental setelah menyelamatkan Permaisuri Oh Ssu Ni yang awalnya adalah musuh baginya.
Runtuhnya kekaisaran Lee Hyuk oleh kecerobohan, kebodohan dan keangkuhannya sendiri dan menjadi Keluarga Kekaisaran Korea terakhir tahun 1897 hingga 2019 di dinasti kekaisaran Hyuk serta menjadikan istana kekaisaran sebagai Museum yang terbuka untuk umum pada akhirnya membuat terharu dalam film tersebut.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H