Ada yang lucu di film ini, dimana Permaisuri sepertinya jatuh hati pada kepala penjaga istana Chun Woo Bin, yang berusaha keras menjaganya dengan sepenuh hati atas dasar kasihan karena dia dibodohi oleh Kaisar, Min Yu Ra dan selalu menjadi target sasaran ibu Kaisar Janda Permaisuri Kang.
Dalam film ini, situasi yang rumit bisa berbalik drastis dari yang tadinya musuh berat bisa menjadi kawan dan mata-mata, tergantung dari situasinya memungkinkan dan menguntungkan atau tidak.
Ternyata Permaisuri pertama Kaisar mati secara tidak wajar dan yang melenyapkannya adalah temannya sendiri yaitu Seo Kang Hee (Yoon So-Yi)Â seorang asisten Kaisar dan kejadian ini hampir sama persis seperti kejadian Permaisuri Oh Ssu Ni.
Ternyata Kaisar mempunyai anak perempuan yang diakui sebagai ponakannya sendiri yaitu Putri Ari yang dididik dan di asuh oleh ibunya sendiri (penggelapan data).
Setelah 7 tahun kematian Permaisuri Sohyun pertama terungkap dan dituduh selingkuh dengan kepala penjaga istana yang di kurung dan sakit mental karena di tabrak oleh Janda Permaisuri Kang.
Ketika Kaisar sudah tidak mampu di kendalikan oleh ibunya sendiri, dan semua keborokan istana sudah terlanjur terkuak maka adik Kaisar yaitu Putra Mahkota Lee Yoon/Vincent Lee ( Oh Seung-Yoon) muncul menjadi saksi kematian Permaisuri Sohyun ( Shin Go-Eun) dan menuliskannya dalam sebuah novel.
Film yang dibintangi oleh kurang lebih 40 pemain ini disuguhkan dengan hal menarik dimana perebutan kekuasaan sudah sangat lumrah terjadi jika sebuah pemerintahan dilakukan dengan bentuk monarki konstitusional.
Menyingkirkan pengahalang bukanlah suatu kejahatan walaupun sangat keji demi untuk mempertahankan dan merebut kekuasaan.
Kekuasaan adalah segala-galanya tanpa mempertimbangkan dan memikirkan perasaan orang lain ataupun keluarga sendiri, baik itu anak atau saudara sendiri untuk kepuasan pribadi semata.
Film ini berakhir dengan Matinya Na Wang Shik karena berusaha melindungi Permaisuri Oh Ssu Ni dan Kaisar Hyuk dari bom.