Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Viral Sembako Isi Sampah, Hati-hati dengan Prank!

4 Mei 2020   12:44 Diperbarui: 4 Mei 2020   14:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Prank memang untuk lucu-lucuan semata, hanya hiburan, humor dengan tujuan tertentu, tetapi alangkah lebih baiknya adab dan tata krama, etika serta sopan santun diutamakan"

(Hana Marita)

Hati-hati dengan Prank!

Sudah beberapa hari kebelakang bahkan hampir semua warga net gerah, resah dan geram bahkan tidak sedikit yang marah dengan kejadian nyata yang entah apa tujuan sebenarnya dari konten Prank sembako isi sampah dari seorang Youtuber yang heboh dan mendadak viral tersebut.

Dilansir dari akun IG inisial PS disitu bermula viralnya seorang youtuber asal kota kembang FP yang mencoreng nama baik kawasan kota tersebut dengan gaya dan aksinya yang menurutnya keren tetapi kurang pantas bahkan tidak pantas sama sekali.

"Kasus ini sedang dan masih diselidiki pihak kepolisian utamanya di kota Bandung sangat tegas menindak kasus ini, dukung terus pihak kepolisian, semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua" ( Akun IG DC/04 Mei 2020)

"Walaupun sudah meminta maaf, proses hukum tetap berlanjut" ucap DC selaku Mitra Kepolisian Republik Indonesia juga sebagai Ketua Sahabat Polisi Indonesia DPC Bandung. 

Foto Screenshot by instastory Princess Seruni
Foto Screenshot by instastory Princess Seruni

" ...... Dan semoga kedepannya ga ada lagi siapapun manusia yang merendahkan manusia lainnya" (Princess Seruni)

Kejadian ini sungguh sangat miris, ditengah pandemi Covid-19 ini masih ada manusia yang tidak memanusiakan manusia lainnya.

Mungkin maksud dan tujuannya baik di tengah bulan suci dan PSBB saat ini mereka mengingatkan agar manusia, khususnya banci/bencong/waria tidak berseliweran atau keluar rumah, akan tetapi caranya yang kurang tepat atau salah, bahkan sangat salah.

Mnurut mereka mungkin ini lucu-lucuan, Nge-Prank apapun bentuknya jika itu kontennya menghina ataupun merendahkan sesama manusia sangatlah tidak di benarkan.

Sebelumnya yuk kita kenali apa itu prank, tujuan dan latar belakangnya

Arti kata prank yaitu lelucon (Wikipedia), gurauan sinonimnya yaitu trick, triad. 

Arti menurut KBBI hanyalah sebatas gurauan, namun menurut Lektur.ID mengartikan lebih dari 3 arti diantaranya menipu atau mengibuli dan lainnya.

Tujuan dari prank itu mungkin hanya untuk lucu-lucuan semata dan biasanya dilakukan pada hari-hari istimewa atau April Mop dan lainnya, namun jika itu berbenturan dengan kaidah etika, adat, tradisi, budaya dan tata krama apalagi unsur SARA sangatlah di sayangkan dan bertentangan dengan nilai-nilai kehidupan manusia pada umumnya.

Bukannya lucu-lucuan malah sangat memuakkan bahkan menjengkelkan terlepas apapun jenis konten atau kegiatan prank itu seperti apa.

Sebagai manusia yang memang seharusnya memanusiakan manusia itu sendiri, tanpa harus memandang dari unsur apapun baik dari latar belakang yang berbeda, yaitu agama, ras, golongan dan kepercayaan bahkan jenis kelamin.

Foto Screenshot by instastory Princess Seruni
Foto Screenshot by instastory Princess Seruni

"Manusia yang mulia adalah yang memanusiakan manusia itu sendiri" 

(Hana Marita)

Apabila kita telaah dari konten video tersebut sangat jelas bahwa acaranya nge-prank dengan menggunakan dus bekas yang berisikan sampah dan batu bata yang di tujukan untuk waria yang mangkal di tengah malam tujuannya mungkin supaya ketika Pandemi Corona dan diberlakukan PSBB mereka stop mangkal.

Saya fikir itu sangatlah berlebihan jika memang tujuannya hanya mengingatkan agar para waria tersebut melaksanakan PSBB dan masih nekat atau bandel dengan tetap keluyuran di malam hari.

Mungkin (sekali lagi) maksud mereka baik dan tidak bertujuan melecehkan tetapi apa yang mereka perbuat sudah melewati batas "kemanusiaannya". 

Mengapa? Karena menurut saya lebih baik kita sedekah sebungkus nasi seharga Rp.6000,- atau sedekah Rp.5000,- perak saja dari pada bikin konten sebegitunya, atau bahkan lebih baik tebar kebaikan dengan cara yang benar dan tentunya baik juga, jika tidak bisa juga maka diam itu lebih baik daripada berkata-kata yang kurang pantas.

Itu serendah-rendahnya shadaqah, masih lebih bagus ketika kenclengan/pos bantuan masjid di tengah jalan pakai speaker yang sering kita lihat pada umumnya dan kita melempar uang koin tapi masih bisa di terima di tengah masyarakat kita.

Nah ini kelakuan salah satu oknum warga Bandung yang berinisial FP ini jelas-jelas sudah mencoreng nama baik kota asalnya, jika di runut dari bahasanya dia memakai bahasa Sunda dalam videonya tetapi perlu di ketahui suku sunda adalah suku paling terkenal welas asih dan someah bagaimana mungkin bisa bertindak seceroboh itu? 

Apa mungkin didikan yang gagal faham? Atau hilang nilai etika? Atau jangan-jangan hanya ingin terkenal secara instan saja? Atau stress karena Corona? Ah entahlah.

Duh bung! Zaman now emang ya kalau pengin terkenal itu harus begitu dulu ya? Malu lah yang ada. Secara saya pribadi sebagai orang Sunda merasa malu gan dengan aksi kalian yang memberikan dus sembako isi sampah dan batu bata.

Apa Pelajaran dan hikmah yang dapat di ambil dari kejadian ini?

“Serulah (manusia) ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah Yang Maha Tahu tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." ( Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 125)

Coba bayangkan jika keadaan kita lapar di tengah pandemi ini? Tidak ada makanan tidak punya uang sama sekali, tetapi perut menjerit minta di isi, tiba-tiba ada orang memberikan kita satu dus isi sembako, pasti hati kita sangat senang sekali.

Nah, yang ini satu dusnya berisi sampah semua, apakah itu lucu? Keren? Tanyakan kepada diri sendiri?

Sejauhmana rasa sisi kemanusiaan kita ada dan sejauh mana itu hilang? Jangan lihat banci/bencong/waria-nya? Lihatlah seorang manusianya, bukankah kita mempunyai rasa dan perasaan yang sama ketika lapar melanda? Bukankah perut kita di ciptakan sama ada lambungnya? Jantungnya? Bahkan hatinya?

Sekali lagi tanyakan kepada diri sendiri, jika itu menimpa dan terjadi pada diri kita apakah itu pantas?

"Setiap benda ada gunanya, betapapun rendahnya, setiap hal punya tempatnya di alam ini" (pepatah kuno).

Salam.

Hana Marita Sofianti

Komunitas Melawan Corona

WargaKotaPwk

Ngeblog di rumah

Foto by : wargakotapwk
Foto by : wargakotapwk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun