"Setiap manusia punya rencana, namun rencana Tuhanlah yang pasti menang" (Anonimous)Â
Setelah #Indonesia Positif Corona lalu berlanjut ke situasi #Darurat Corona membuat semua asupan menu pemberitaan di #media melahap berita terkait virus satu ini yang sedang booming dan menjadi berita yang membabi buta hingga harga masker dan hand sanitizer yang menggila.
Hampir di setiap tempat dan wilayah melaksanakan imbauan dari pemerintah untuk #self lockdown dan lainnya guna pencegahan virus yang mendunia ini tanpa terkecuali dan menjadi wajib hukumnya jika menyangkut urusan nyawa seluruh masyarakat di muka bumi ini.
Memasuki dua pekan #Work From Home membuat saya lebih mendekatkan diri dengan keluarga dan Tuhan guna tetap positif mind dan menjaga daya tahan tubuh serta tetap semangat menjalani semuanya dengan menjaga silaturahmi walau hanya lewat chat media online saja.
Semua warga negara sudah sepatutnya harus mengikuti anjuran ini demi keselamatan diri walaupun di setiap pagi sampai detik ini masih tetap berseliweran kabar dan pesan di beranda media manapun tentang situasi & kondisi terupdate karena semua orang sedang berburu informasi untuk jaga diri.
Pasar-pasar, mall, dan tempat hiburan tanah air pun menjadi sepi peminatnya mengingat yang keluar untuk berbelanja hanya beberapa orang saja untuk keperluan sehari-harinya.Â
Semua orang jelas khawatir, semua orang jelas cemas pastinya termasuk saya sendiri, namun setiap manusia pasti mempunyai rencana baik itu yang direncanakan secara sadar ataupun tidak sadar.Â
Benarkah Corona Virus (Covid-19) sudah di rencanakan?
Lagi - lagi ketegasan berfikir dan logika manusia yang memiliki kelebihan daripada makhluk lainnya yaitu akal fikiran di pertanyakan pada situasi seperti saat ini.
Mari kita merenung sejenak, menghela nafas dan berbicara pada level diri sendiri :Â
"Â Apakah Virus ini memang sesuatu yang alamiah? Benar-benar di rencanakan? Atau buatan manusia?" Â
Sudah pasti ada kekuatan besar yang bermain dalam situasi besar seperti sekarang ini, sebagaimana dosen saya pernah mengungkapkan "di balik peristiwa besar, ada orang besar di belakangnya" ( Anggi Anggraeni : Dosen UT ).
Ketamakan dan keserakahan nafsu yang berperan dalam sebuah politik dan ekonomi jika memang pelakunya melalui #pandemi covid-19 ini adalah manusia itu sendiri dengan tujuan hanya untuk menguasai ekonomi dunia karena sepanjang sejarah kehidupan manusia kejamnya politik adalah jalan pemuas nafsu dan rasa tamak manusia di muka bumi ini.
Renungan level supercouncious mind tentunya lebih galak lagi tentang virus ini, sehingga tingkat level pemikiran kita harus di netralkan terlebih dahulu dalam menanggapi kasus virus ini.
Kenapa Si Corona selalu menjadi tersangka?
Corona virus adalah makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan sama halnya dengan manusia yang juga memiliki insting dan naluri beradaptasi guna mempertahankan kehidupannya karena berada pada titik kesadaran maka virus ini melekat dan berevolusi hanya pada  manusia dan bisa berkembang biak.Â
Lebih heran lagi kita masih memberikan energi yang negatif dengan menambah julukan disease sehingga hal ini menjadi penguat dalam menguatkan posisi si Corona agar selalu menjadi tersangka.
Berbicara dengan si Corona ini ternyata tujuannya ada di dunia ini cuma untuk bertahan hidup hanya dengan imunitas tubuh yang optimal tanpa obat apapun sehingga pada hari ke 14 pada masa karantina ketika terinfeksi maka si virus akan mengeluarkan bendera putih/menyerah bahkan bendera kuning/mati dan mantan dari induk/inang dari virus itu sudah kebal terhadap infeksi Corona Virus di tahap selanjutnya.
Manusia hanya membutuhkan asupan Vitamin C dan E agar si Corona tidak jahat pada tubuh kita, menjaga imunitas dan istirahat yang cukup serta melakukan apapun yang di sarankan untuk pencegahan penularan virus.
Sudah di beri label penyakit/disase si Corona Virus ini juga masih di tarik paksa ke dalam konspirasi global politik-ekonomi? Di paksa untuk di akui manusialah penyebabnya dan pembuatnya yang memang direncanakan bahkan dipaksa menjadi tentara Tuhan juga yang penularannya hanya dengan bersentuhan tangan saja atau hanya kontak fisik.
Ini semua hanya renungan tidak bermaksud membuat situasi menjadi keruh ataupun menjudge siapapun makhluk yang Tuhan ciptakan karena di balik semua musibah di alam ini manusia juga ikut terlibat (Co-Creator) jangan sampai seolah-olah virus ini benar - benar di anggap sebagai Tentara Tuhan saja.
Apalagi sampai menyalahkan syetan dan iblis beserta tentaranya juga, bisa - bisa mereka semua berdemo ghaib karena sudah tersinggung menjadi faktor tuduhan atas setiap kesalahan-kesalahan yang di perbuat dan dilakukan manusia, mengingat manusia pun ada yang lebih keji dari binatang bahkan ada yang lebih sesat daripada syetan dan adapula yang tidak taat hingga mengingkari Tuhan.
Terlepas dari itu semua saya yakin Tuhan punya rencana untuk semua umat manusia di muka bumi ini agar lebih dekat kepada-Nya, bukankah Dia lebih dekat dari urat nadi kita? Lebih dalam ada di dalam hati dan jiwa raga serta bersemayam dalam keyakinan batin yang hakiki.
Saya hanya orang awam, berusaha untuk mencerna sesuai tingkat porsi pemikiran saya tentang hal ini semua, semoga saya salah telah berfikiran begitu adanya karena kebenaran sejatinya hanyalah milik Tuhan.
Marilah menjadi jamaah netral, bukan jamaah konspirator. Tetap berjuang di tengah badai pandemi virus ini, semoga semua dapat kembali seperti sediakala dan sebelumnya, semoga semua ini cepat berlalu dan berakhir. Aamiin.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H