Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendidik Anak dengan Hati untuk Masa Depan Anak yang Lebih Baik

1 Februari 2020   09:04 Diperbarui: 1 Februari 2020   09:11 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mendidik anak  dengan hati adalah mendekatkan rasa dengan jiwa anak untuk memudahkan berinteraksi di rumah dan memudahkan pelayanan pembelajaran yang menyenangkan di sekolah" . ( Hana Marita S)

Kenapa harus dengan hati? Ya, karena dari hati lah semua ketulusan berawal dan bermulanya sebuah keikhlasan di nilai dalam kegiatan kita sehari-hari dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali.

Tidak hanya dengan mengalami hal yang menyenangkan, bagi saya seorang praktisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) keterikatan hati dengan anak-anak didik saya adalah hal yang sangat penting dan perlu di garis bawahi, selain untuk pendekatan rohani tentu sebagai pemicu semangat dan faktor psikologis anak dalam melaksanakan kegiatannya di rumah ataupun di sekolah.

Sebagaimana menulis, mendidik dengan hati adalah menterjemahkan sebuah rasa yang di hadapi seorang pendidik dengan anak dan apa yang terlibat di dalamnya.

Hati adalah faktor terpenting dan di sana terdeteksi takaran aturan perasaan seorang pendidik terhadap anak didiknya untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran dan untuk memahami sebuah prosesnya ketika anak berada di rumah dan di sekolah.

Foto : dokpri
Foto : dokpri
Tidak hanya untuk anak usia dini di sekolah, saya rasa pada umumnya ada hal - hal yang perlu di perhatikan dalam mendidik anak dengan hati adalah pada pola kebiasaan sehari-hari di rumah yaitu sebagai berikut :

1. Perhatikan waktu dia bangun pagi

Dengan memperhatikan anak bangun pagi akan menjadikan anak terbiasa untuk bangun tidur sesuai dengan pola asuh yang di terapkan ketika anak mulai membiasakan pembiasaan yang sesungguhnya, misalnya anak bangun tidur pukul 05 subuh maka seterusnya harus begitu.

Untuk anak didik di sekolah tentunya dengan observasi atau menanyakan langsung kebiasaan bangun pagi di rumahnya, karena anak akan selalu jujur dengan jawabannya.

2. Mandi dengan bersih

Pada umumnya anak usia dini belum sepenuhnya mandiri, terutama pada bagian mandi artinya masih ada yang dibantu oleh orangtuanya dan bisa jadi anak juga belajar mandi sendiri dan terkadang tidak mau di mandikan kita sebagai orangtuanya karena merasa sudah bisa.

3. Menyiapkan baju anak

Menyiapkan baju anak tidak harus selalu pembantu yang menyiapkannya, dari mulai ibunya sendiri harus mampu menyiapkan baju anak ketika hendak berangkat sekolah dan itu akan membentuk suatu memori dalam otak anak bahwa perhatian yang di berikan orang tua adalah melebihi dari segalanya.

4. Memberikan sarapan secukupnya atau memberikan bekal berupa makanan dan minuman

Artinya relatif karena tidak semua anak suka sarapan pagi-pagi, tapi yakinlah apabila kita menyiapkannya dengan pendekatan hati segala sesuatu akan mudah di berkahi. Berikanlah sarapan secukupnya, yaitu tidak terlalu kenyang dan tidak merasa lapar. Menu yang di hidangkan adalah bebas tapi mengandung nilai gizi yang baik.

Memberikan bekal di sini apabila anak tidak sempat untuk sarapan dan ingatkan dia untuk selalu menghabiskan bekalnya ketika di bawa ke sekolah atau ketika makan di rumah.

5. Memberikan bekal berupa uang jajan secukupnya

Maksudnya yaitu dengan memberikan bekal sewajarnya untuk anak pada usianya (relatif) dengan tidak berlebihan dan tidak kesannya memanjakan anak itu sendiri.

6. Mengecek ulang perlengkapan sekolah yang dia bawa sebelum berangkat.

Maksudnya adalah memperhatikan perlengkapan sekolahnya, seperti buku-buku, tempat pensil, sepatu, kos kaki, dll.

7. Membiasakan anak untuk pamit ketika berangkat & pulang dari sekolah 

Yaitu dengan selalu menghormati yang tua, menghargai dan menyayangi sesamanya, contoh mengucapkan dan memberi salam ketik berangkat sekolah dari rumah dan ketika tiba di sekolah juga sebaliknya.

8. Biasakan pulang tepat waktu 

Membiasakan pulang tepat waktu dan menyimpan peralatan seperti sepatu dan tas pada tempatnya kembali. Jangan lupa juga untuk mereview atau mengevaluasi kegiatannya hari itu selama di sekolah. 

9. Menjaga anak sebelum di jemput oleh keluarganya di sekolah

Bagi saya, untuk anak didik tentunya dengan menjaga dan menunggu sampai dia di jemput oleh orang tuanya mengingat maraknya kasus penculikan anak, pastikan bahwa memang orang tuanya yang menjemput anak tersebut bukan orang lain dan yang tidak di kenal sama sekali.

semua hal di atas tentunya melibatkan kerjasama dan peran serta orang tua dan anak serta praktisi pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kemandirian di rumah sehingga hasilnya baik dan sesuai harapan.

Mendidik anak tidaklah mudah seperti semudah kita membalikan telapak tangan, perlu proses dan memahami konsep dalam menerapkan suatu cara atau pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, anak apabila di gambarkan ibarat dengan secarik kertas putih yang tergantung bagaimana kita akan mencoretnya. 

Di usia golden age ini adalah usia yang memang sangat penting dan akan membekas dalam ingatan anak dalam jangka panjang jika di laksanakan dengan pendekatan hati dan pendekatan emosional serta penerapannya melalui kegiatan dan pembiasaan di kehidupannya sehari-hari.

Mendidik anak juga akan begitu mudah dengan menanamkan sebuah kedisiplinan positif untuknya yang kelak suatu saat akan sangat berguna baginya untuk menuju masa depan yang lebih baik lagi.

Salam Pembelajar

Hana Marita Sofianti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun