Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

World Hijab Day, Filosofi Hijab dari Zaman Dulu hingga Milenial dan Emansipasi Wanita Indonesia Masa Kini

31 Januari 2020   23:22 Diperbarui: 1 Februari 2023   10:35 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://m.republika.co.id/amp/p612eg282

Namun hal itu terbantahkan dengan bukti foto-foto zaman dulu wanita berhijab, berkerudung, bahkan berjilbab dengan sempurna. Lebih terbantahkan lagi dengan banyaknya profesi-profesi tertentu di era milenial ini dengan seorang wanita berhijab, seperti pilot, dokter, dll. 

Itu membuktikan betapa hijab sudah menjadi suatu hal yang sudah tidak asing lagi dan menjadi trend serta citra perempuan di era masa kini dan tentunya tidak mengahalangi dari siapapun dan aktivitas apapun.

Menurut pendapat saya hijab bukan hanya sebagai penghalang dari tindak kejahatan dan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia bahkan dunia. 

Peran serta hijab menjadi tolak ukur emansipasi wanita dan sebagai suatu citra seorang muslimah yang memang menitik beratkan pada isi kepalanya, bukan hijabnya. 

Artinya sebuah pemikiran itu penting, jangan sampai karena hijab menjadi alasan untuk tidak di terimanya kita dari pekerjaan tertentu,dll.

dokpri
dokpri
Bagi saya berhijab itu tidak hanya melulu soal pembatas pandangan laki-laki terhadap wanita yang berhijab, tetapi lebih pada tidak ada batasannya seorang perempuan untuk meraih sesuatu hal yang memang diimpikan, mengejar cita-cita, membuktikan pada dunia akan suatu hal yang memang bisa di capai walaupun kita berhijab, berkerudung, ataupun berjilbab.

Jangan penjarakan kepala, hati, akal dan pikiranmu, karena untuk menembus sekat langit ke satu sampai ke tujuh adalah suatu hal yang memang tidak boleh ada hijab di antaranya, yaitu menyembah suatu hal yang memang tidak ada batas untuk di sembah. 

ilustrasi: Wikipedia
ilustrasi: Wikipedia

Menjadikan nuansa keilmuan penuh cakrawala dan warna dalam membentangkan sayap-sayap hijab di kepala dan pemikiran kita sesuai dengan perintah Tuhan  serta melebur dengan tatanan masyarakat di seluruh dunia.


Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun