Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Dia Alasan Kenapa Sandal Selalu Hilang di Masjid

29 Januari 2020   12:28 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:29 3578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini Dia Alasan Kenapa Sandal Selalu Hilang di Masjid (Foto by hana)

Ketika sepasang atau sebuah sendal hilang di masjid, maka pertama-tama kita harus berfikiran positif terlebih dahulu bagi si "pencuri" sendal tersebut. 

Kenapa? Karena saya rasa berkhusnudzon lebih baik dari pada bersu'udzhon walaupun perbuatan itu tetap tidaklah terpuji dan memang seharusnya tidak terjadi apalagi dengan icon tempat ibadah namanya.

Baca juga : Filosofi Sepasang Sandal

Inilah dia beberapa alasan kenapa sendal selalu hilang di masjid :

1. Lupa

Pertama, bisa jadi orang yang memakai atau membawa sendal kita secara tidak sengaja itu lupa dengan apa yang dia pakai, contohnya dia ketika memakai sendal di halaman masjid pandangannya melihat ke depan tidak fokus melihat ke bawah, asal pakai sehingga tidak tahu sendal siapa yang dipakainya.

Dalam kehidupan sehari-hari pun filosofinya kita janganlah lupa untuk selalu melihat kebawah selain melihat ke atas dan berjalan harus melihat ke depan dengan melihat kebaikan dan keburukan, itu pedoman hidup manusia untuk kesuksesan hidup.

2. Pikun

Bisa jadi ini adalah alasan kenapa orang selalu mengambil sendal orang lain di masjid. Orang yang pikun baik muda ataupun tua jangankan mengambil sendal miliknya, menyimpannya juga dia akan lupa alias tidak tahu.

3. Terburu - buru

Alasan yang ini juga begitu masuk akal, jika seseorang sedang terburu-buru dan mempunyai janji yang di ingatnya hanya janji tersebut tanpa di hiraukan lagi apa yang dia pakai di kakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun