Nah kembali pada diri kita, apakah kita sudah memiliki jabatan idaman? Mendapatkannya melalui Karma yang baik apa yang buruk? Hanya kita yang tahu saja. Karena mendapatkan posisi ini juga kita yang berperan di dalamnya.
Masih banyak manusia yang mendapatkan jabatan idaman dengan cara yang kurang baik sehingga tidak memungkinkan hasilnya pun walau baik tetap karmanya buruk. Tidak dia yang membayar karma itu, entah nanti anak cucunya yang tak berdosa yang akan menanggungnya.
Kita bahas jabatan idaman, idealnya yaitu jabatan yang di dapat dengan cara yang baik, jujur, murni, bersih, amanah dan mempunyai karma yang baik serta dengan penghasilan yang mumpuni. Ketika selesai di tahap jabatan ini tidak ada kata yang tidak baik yang terukir setelah dia resign.
Jabatan idaman bagi setiap orang itu relatif artinya tergantung dari posisi mana dan tempat mana dia bekerja.
Tidak di pungkiri setiap manusia mempunyai jabatan di dunia ini sebagai manusia paling sempurna. Jabatan yang di embankan oleh Tuhan untuk sesamanya.Â
Ketika manusia di titik sukses pada jabatan idaman dalam hidupnya maka segala sesuatu pemberian-Nya akan selalu di syukurinya baik dengan nominal pendapatan kecil ataupun besar di dalam jabatannya tersebut.
Kita adalah pemimpin dan yang mempunyai jabatan ideal dalam diri dan jiwa kita sendiri, dalam hidup kita sendiri, dalam langkah kita sendiri, dalam bicara kita sendiri untuk mendapatkan jabatan kita sendiri. Bingung ya bacanya?
Otak manusia adalah jabatan tertinggi setelah hati. Posisinya menentukan apa yang di inginkan dari sebuah jabatan yang di idamkan lalu hati menyertainya untuk mendorong tubuh bergerak tapi perintahnya ada di otak dan bibir berucap serta menjadi langkah nyata dalam bertindak untuk mendapatkan posisi dalam sebuah jabatan.
Di mana pun kita mempunyai jabatan baik itu ideal ataupun bukan, seorang direktur ataupun bukan, seorang kepala sekolah ataupun bukan, mendapatkannya dengan cara yang baik ataupun bukan, maka ingatlah karma selalu menyertainya.
Oke, jika tidak mengerti dengan ulasan saya ini, silahkan baca diri sendiri dan seperti apa jabatan kita? serta bagaimana kita mendapatkannya? Apakah berdampak baik dalam kehidupan kita? Keluarga kita? Khususnya orang lain/masyarakat? Apakah kita mendapatkan jabatan idaman itu dengan menyenggol orang lain? Atau dengan memberikan sejumlah rupiah saja? Pastinya hanya diri kita yang tahu itu semua.
Di akhir bahasan ini saya hanya bisa berharap semua minimal menyadari diri sendiri, hati, ucap, dan langkah sendiri agar terjauh dari karma buruk dalam mendapatkan jabatan idaman.