Memperertat tali persaudaraan
Betapa tidak? Karena setiap yang hajatan itu pasti akan berbuat hal yang sama ketika mereka yang memberi bantuan bermaksud hajatan juga di kemudian hari, entah itu pernikahan ataupun khitanan maka yang merasa terbantu.
Mereka akan mengembalikan kembali apa yang telah mereka terima baik berupa uang atau barang, artinya jika uang Amplop Rp . 50.000,- maka yang empunya hajatan akan mengembalikan dengan nominal yang sama.
Baca juga : Tradisi Pernikahan Hantu: Solusi bagi Para Jomblo yang Belum Berjodoh
Apabila berupa barang akan mengembalikan berupa barang juga contohnya jika membantu wortel 10 kg maka akan mengembalikan wortel juga 10 kg (yang ini mungkin sifatnya barter, tapi utang piutang).Â
Terlepas dari harganya mahal atau murah dan naik atau tidaknya di pasar, mereka tidak mempedulikan itu, yang penting tali persaudaraan tetap terjalin karena terdapat unsur saling membantu satu sama lain.
Petugas panitia relawan
Ada loh yang menjadi petugas panitia relawan dan tidak di bayar, artinya hanya di kampung dan tradisinya lah yang seperti itu. Baik itu RT atau petugas keamanan lainnya, ataupun yang membantu iris mengiris juru masak di dapur umum dan lainnya selama hajatan berlangsung dan mereka tidak di bayar.
Tradisi "Amplop" dan utang piutang
Jangan lupa ada gentong amplop yang biasanya di simpan di depan (di tempat pagar ayu) ataupun di samping pengantin atau anak yang di khitan. Tapi terkadang adapula yang langsung di berikan kepada yang mempunyai acara hajatan langsung dengan salaman sambil di selipkan amplop di tangannya.Â
Dan kebanyakan di berikn nama dari orang yang memberi di atas amplopnya, hanya sedikit yang tidak di tuliskan namanya. Kemungkinan ada juga yang jahil dengan memberikan amplop kosong (bisa juga terjadi, tapi sejauh ini belum menemukannya hanya menurut dari mulut ke mulut saja dan itu tidak bisa di buktikan).