Perjuangan Tak Akan Sia -- sia
Malam ini di depan teras rumahku aku duduk termenung menikmati hilir angin yang berhembus melintasi kulitku hingga merasuk ke dalam jiwa. Dengan ditemani bulan bintang yang yang bersinar di langit biru menghitam aku berpikir betapa indahnya semesta ini. Hingga aku teringat kejadian 3 bulan yang lalu saat aku berada dalam kondisi tak berdaya.
Berat dan hebat, kata yang aku ungkapkan malam ini, untuk mengenang diriku 3 bulan lalu. Berat apa yang telah ku rasakan dulu dan hebat saat aku bisa melalui semuanya sendiri. Dulu aku mengungkapkan semua keluh kesahku semua uneg -- uneg yang ingin aku keluarkan dalam pikiranku. Dari dulu hingga sekarang aku selalu nyaman bercerita, berkeluh kesah sendirian, karna menurutku berkeluh kesah dengan manusia hanya menambah beban pikiranku. Â 3 bulan lalu aku selalu berpikir Kenapa harus aku yang merasakan hal yang sebenarnya aku tak mampu melakukannya. Memang tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi batasan hambanya tapi kali ini memang berat. Bagaimana tidak berat aku harus bekerja untuk mencukupi biaya kuliahku. Semua aku tanggung sendiri tanpa bantuan siapapun termasuk orang tuaku. Termenung kala itu aku hampir menyerah, hampir juga melepas semua impianku dan hanya pasrah yang bisa aku lakukan.
Dan pada saat aku ingin mengurus surat pengunduran ku, dan dosen pun menanyakan alasan mengapa aku harus berhenti kuliah. Dengan menahan air mata agar tak jatuh aku menguatkan diri untuk bisa menjawab pertanyaan dan setelah aku menjawab salah satu dosen yang berada satu ruangan denganku mengatakan bahwa ada beasiswa yang bisa aku ikuti untuk meringankan beban yang selama ini aku tanggung. Saat itu aku tak bisa berkata -- kata lagi hanya kata terimakasih dan rasa syukur yang aku rasakan dan ucapkan saat itu. Seminggu berlalu pengumuman beasiswa pun di umumkan dan nama ku ada didalam daftar mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut. Aku mencoba mengambil hikmah dari kisaku ini, semua tidak ada yang sulit jika kita mempasrahkan semua kepada tuhan. Kenangan itu tak akan aku lupakan dan akan selalu teringat disetiap proses kehidupanku yang akan datang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H