Mohon tunggu...
Hana KhofifahUmniyah
Hana KhofifahUmniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

L-1485

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Buku Filosofi Teras Karya Henry Manampiring

2 Januari 2022   18:44 Diperbarui: 2 Januari 2022   19:06 9689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak heran menjadi Book of The Tear karena buku ini beberapa kali masuk daftar buku best-seller di kategorinya pada bulan Maret dan April 2019. didalam buku ini akan mempelajari tentang pengertian Filosofi Teras dan relevansinya dengan kehidupan zaman sekarang dan akan mempelajari bagaimana memperkuat mental dan menghadapi kesusahan hidup. 

Buku ini di peruntukan untuk Generasi Milenial dan Gen-Z yang ingin menjadikan dirinya tangguh, Enterpreneur yang ingin meningkatkan kemampuannya, dan Siapapun yang penasaran dengan Filosofi Teras. 

Terdapat 12 BAB pada buku Filosofi Teras diantaranya Bab 1 SURVEI KHAWATIR NASIONAL, Bab 2 SEBUAH FILOSOFI YANG REALISTIS, Bab 3 HIDUP SELARAS DENGAN ALAM, Bab 4 DIKOTOMI KENDALI, Bab 5 MENGENDALIKAN INTERPRETASI DAN PERSEPSI, Bab 6 MEMPERKUAT MENTAL, Bab 7 HIDUP DIANTARA ORANG YANG MENYEBALKAN, Bab 8 MENGHADAPI KESUSAHAN DAN MUSIBAH, Bab 9 MENJADI ORANG TUA, Bab 10 CITIZEN OF  THE WORLD, Bab 11 TENTANG KEMATIAN, dan terakhir Bab 12 PENUTUP.

Buku Filosofi Teras mengajarkan bagaimana cara kita mengatasi permasalahan yang sering kita alami dan dalam buku ini juga kita diajarkan mencari kedamaian hidup dari diri sendiri dan tidak berekspetasi lebih diluar kemampuan kita. Filosofi Teras mengajarkan untuk memandang kejadian -- kejadian dalam hidup kita dengan perspektif positif dengan tujuan untuk mendapatkan kedamaian diri sendiri. Buku ini juga mengajarkan hidup dengan mengendalikan emosi negatif yang merupakan salah satu dari masalah kehidupan.  

Tujuan utama Filosofi Stoisisme  yaitu hidup dengan emosi negatif yang terkendali dan hidup dengan kebajikan. Atau hidup sebaik-baiknya seperti seharusnya menjadi manusia. 

Dengan tambahan adanya ilustrasi didalamnya memudahkan kita dalam memahami buku ini. Namun sangat disayangkan dengan ukuran font  yang terbilang kecil dan margins tidak rata menjadikan terlihat tidak rapi. Jarak spasi yang digunakan juga terlihat sangat rapat sehingga kadang membuat tidak nyaman dalam membacanya. 

Meskipun begitu tidak menghilangkan esensi dari isi buku ini sendiri. Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk kalian yang ingin mendapatkan kedamaian diri sendiri.

Peresensi : Hana Khofifah Umniyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun