Perkembangan UMKM yang diimbangi dengan semakin mudahnya melakukan pemasaran secara online memerlukan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta. Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan, Kementrian Koperasi dan UKM, serta Kementrian Perindustrian memberikan dukungan dalam berbagai program dan kegiatan. JNE sebagai pihak swasta mendukung dengan memberikan berbagai kemudahan dalam pengantaran barang.
Untuk itulah JNE bersama Kompasiana menggelar acara JNE Kopiwriting di enam kota di seluruh Indonesia, yaitu Bandung, Padang, Banjarmasin, Malang, Yogya dan sebagai penutup rangkaian acara dipilih Cirebon. JNE Kopiwriting yang digelar pada hari Rabu tanggal 30 Oktober 2019, di sebuah bistro dibilangan jalan Siliwangi, dengan mengusung tema "Digitalisasi Dorong UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional".
Dengan nara sumber Drs. Saefudin Jufri selaku Kepala Bidang Perdagangan, Koperasi dan UKM kota Cirebon, Bapak Choky selaku Manager Marketing Batik Trusmi Cirebon dan Bapak Firman Ramadan selaku Deputy Manager Sales & Marketing JNE Cirebon. Tema tersebut dipilih karena angka pertumbuhan penjualan online yang menggunakan jasa pengiriman JNE tumbuh cukup tinggi. Menurut Firman Ramadhan, telah mencapai 37% untuk kota Cirebon saja.
Selain itu tentu saja karena letak Cirebon yang strategis dengan sarana penunjang yang cukup lengkap berupa Bandara Kertajadi dan akses jalan Tol Cipali yang berpotensi akan lebih meningkatkan kunjungan para wisatawan lokal maupun mancanegara, dan juga para buyer yang akan memasarkan berbagai macam produk UMKM lokal Cirebon dan sekitarnya ke pasar internasional.
Dalam acara ini Kompasiana dan JNE mengundang para blogger yang berada di wilayah Cirebon dan sekitarnya untuk turut menyimak dan menyampaikan kembali kepada para pelaku usaha melalui artikel dalam Kompasiana. Bahwa JNE siap melakukan inovasi yang terus menerus untuk memuaskan pelanggannya. Mata rantai kepuasan dari pengirim sampai penerima barang inilah yang disebut sebagai Connecting Happiness. Karena tanpa kepuasan pelanggan, mustahil industri kreatif yang dimotori oleh pelaku usaha UMKM dapat berkembang pesat.
Melihat kuatnya keterkaitan ini, JNE terus meningkatkan jaringannya. Saat ini, JNE Cirebon memiliki 335 titik jaringan keagenan yang siap melayani para pelanggan. Pertumbuhan pengiriman pun meningkat mencapai 37%, yang didominasi oleh pengiriman produk UKM sebesar 70%. Untuk lebih merangsang pengiriman melalui JNE, kepada para pelanggan tetap, JNE mengeluarkan kartu JLC (JNE Loyalty Card) yang didominasi oleh online seller dengan jumlah lebih dari 2291 member aktif.
Di sisi lain, JNE berkomitmen bahwa produk diterima dalam keadaan baik dan tepat waktu. Bahkan saat ini sedang diusahakan pengiriman ke wilayah timur Indonesia dapat dilakukan hanya dalam waktu satu hari saja. Tidak cukup puas dengan itu, JNE menawarkan untuk mengemaskan produk yang akan kita kirim, cukup dengan menyerahkan produk, materi kemasan serta alamat tujuan. Semuanya akan dikerjakan oleh JNE. Sungguh sebuah tawaran yang sangat meringankan pelanggan.
Bapak Jufri menyampaikan bahwa pelaku usaha UKM  berjumlah 2552 yang aktif dibidang kuliner, fashion, dan industri kreatif, membutuhkan peran pemerintah dalam mendukung perkembangan UKM. Untuk itu pemerintah  mengadakan berbagai program dan kegiatan. Diantaranya adalah pameran (food festival, fashion, kerajinan), pelatihan pembuatan kemasan yang menarik, ketrampilan membatik, ketrampilan pengolahan buah dan hasil laut dan pelatihan e-commerce atau digital marketing, membantu perijinan (PIRT, sertifikat halal, HAKI), memfasilitasi bantuan keuangan dan manajemen keuangan, melakukan sosialisasi akses permodalan (dalam bentuk kerjasama, CSR, perbankan, OJK), melakukan pembinaan, studi banding, pengiriman peserta magang dan kerjasama dengan buyer.
Bapak Choky yang mewakili para pelaku usaha UKM lokal, membeberkan pengalamannya dalam menembus pasar ekspor. Persaingan yang sangat ketat di pasar internasional mengharuskan pelaku usaha untuk benar-benar menjaga kualitas produknya. Selain itu, kemasan yang menarik juga menjadi faktor penentu.
Meskipun ada yang mensyaratkan batik tulis kualitas terbaik untuk menjaga ke-eksklusiv-an batik, namun ada juga yang justru meminta batik cap dalam jumlah besar. Sebagai pelaku usaha, tidak boleh menolak keinginan pelanggan.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan cindera mata kepada para narasumber oleh Pimpinan JNE Cirebon, dan acara ramah tamah antara JNE dan para blogger Kompasiana Cirebon.