Mohon tunggu...
Hanaka Orin
Hanaka Orin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

My name is Hanaka Orin, I am a student at Pembangunan Jaya University majoring in Psychology and now I have a bussines property and the second business sells outerwear with its own HK brand and sells such as blazers, cardigans for men's and women's Muslim clothing .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelecehan Seksual Kian Marak, Siapa yang Harus Bertindak?

2 Juni 2023   10:00 Diperbarui: 2 Juni 2023   09:59 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fase laten terjadi pada usia 5-12 tahun atau pada masa pubertas. Psikoseksual akan kembali lagi pada masa pubertas dengan kekuatan penuh. Anak tentunya ingin tau tentang berbagai banyak hal.

5. Fase Genital

Fase genital terjadi pada usia 12 tahun atau pada masa pubertas hingga seterusnya. Fase ini merupakan fase terakhir dari psikoseksual. Pada fase ini, seseorang dengan lawan jenisnya akan mengembangkan minat seksualnya dengan kuat.

Jika seseorang mengalami pelecehan seksual di masa kanak-kanak, konflik internal ini bisa menjadi lebih kompleks. yakni akan terjadi Trauma seksual dapat mempengaruhi pemahaman individu tentang diri mereka, hubungan dengan orang lain, dan seksualitas mereka sendiri.

Melibatkan cara individu mengatasi ketidaknyamanan psikologis. Beberapa mekanisme pertahanan yang relevan dalam kasus pelecehan seksual adalah represi (menyembunyikan memori traumatis) dan penyangkalan (menolak atau tidak menyadari pengalaman pelecehan).

Mayoritas korban kasus pelecehan seksual di Indonesia berusia anak hingga remaja dan berjenis kelamin perempuan. Dimana pada usia tersebut, seseorang sedang memasuki fase laten dan fase genital. Pada fase tersebut, seorang anak sedang mengalami masa pubertas dan ingin mengetahui banyak hal mengenai seksual. Pada masa pubertas, anak memiliki banyak perubahan, seperti perubahan bentuk tubuhnya yang membuat dirinya ingin dilihat oleh orang lain dan membuat mata lawan jenis tergoda. Pada masa pubertas juga, anak memiliki hasrat seksual yang kuat dengan lawan jenisnya.

Kesimpulan.

Menurut hasil dari pembahasan teori Freud berdasarkan kasus yang ada, anak yang mengalami serangkaian tahapan perkembangan seksual yang melibatkan pergeseran fokus erogen dari satu zona tubuh ke zona tubuh lainnya. yakni tahapan oral, tahap anal, tahap falik, dan tahap genital.  Jika terjadi trauma konflik seperti pelecehan seksual, kemungkinan dalam konteks kasus pelecehan seksual, pengalaman traumatis atau konflik dalam tahap perkembangan seksual dapat berpotensi mempengaruhi perkembangan seksual individu di masa dewasa. Misalnya, trauma atau pelecehan seksual dalam tahap falik (ketika fokus erogen berada pada genital) dapat memicu konflik dan kecemasan yang terkait dengan seksualitas. Hal ini dapat mempengaruhi cara individu berhubungan dengan seksualitas mereka di kemudian hari. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua di rumah dan guru di sekolah untuk menjaga dan mengedukasi anak mengenai psikoseksual. Penting juga sebagai anak untuk menjaga diri dengan baik agar tidak terjadi pelecehan seksual.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun