Di dalam surat Ar-Rahman terdapat pembahasan mengenai beragam nikmat-nikmat dari Allah swt yang telah dan akan diberikan kepada makhluk-makhluknya, terlebih khusus kepada golongan jin dan manusia. Yaitu nikmat-nikmat kehidupan di dunia dan nikmat-nikmat yang akan diberikan di surga apabila kita dapat memasukinya.
Apabila kita memeperhatikan isi dan kandungan surat Ar-Rahman, maka akan kita dapati di dalamnya sekitar 40% ayat yang sama atau sekitar 31 ayat yang sama, yang ayat tersebut merupakan sebuah sindiran kepada manusia dan jin yang sedikit bahkan tidak bersyukur kepada Dzat Yang Menciptakan mereka semua. Akan tetapi, dengan sifat-Nya Yang Maha Pengasih, Allah tetap memberikan nikmat (di dunia) tersebut kepada kita semua.
Dan memang begitulah keadaan manusia sebagaimana tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 243 yang artinya :
“Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.”
Disetiap tarikan nafas yang kita hirup, disetiap bergantinya siang malam, di setiap detak jantung, ada nikmat Allah yang kita sering lupakan. Ya, nikmat Allah yang sering lupa untuk kita syukuri. Dan ketika musibah (baca:ujian) diberikan pada kita, kita juga lupa bahwa itu sebagian nikmat yang Allah beri. Lalu kitapun hanya bisa mencaci maki, mengupat, bahkan merasa Allah tidak adil. Masya Allah...
Nah dari penjelasan sebelumnya manusia memang jarang yang bersyukur atas nikmat yang telah didapatkannya. Dari sini, ada hubungan tentang kufur nikmat dengan surat Ar-Rahman.
di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
QS. ar-Rahman (55) : 11
Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.
QS. ar-Rahman (55) : 12
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?