Mohon tunggu...
Hanafi Aldi
Hanafi Aldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta

Hidup Seperti Larry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Massa dan Media Online terhadapa Masyarakat, Mengenai Pemilihan Capres 2024

5 Juli 2023   20:47 Diperbarui: 5 Juli 2023   21:06 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diera moderen sekarang kita tidak bisa menampik bahwa perkembangan zaman sangat mempengaruhi masyarakat dalam aspek segala hal, contoh dari sisi teknologi maupun medianya. Media yang awalanya berkonsentrasi pada media massa seperti koran, majalah serta televisi untuk menyebarkan berita maupun informasi, mulai bergeser ke era digital yaitu media online contoh media online adalah seperti youtube, instagram, tiktok, facebook dan masih banyak lagi. Masyarakat mulai mengikuti perubahan perubahan ini karena merasa dipermudah dalam segala urusan, mulai berjualan yang bisa menggunakan media online sampai penerimaan berita yang sangat singkat melalui media sosial. Namun terkadang semua hal yang kita piker dan kita harapkan mempermudah kehidupan pasti memiliki dampak buruk juga, seperti penyebaran hoaks atau berita bohong yang sering berkeliaran dengan intensitas yang tinggi karena eksisnya media online di masyarakat, khusunya masyarakat Indonesia, memamg dengan eksisnya media online di zaman sekarang agak menggeser kegunaan media massa namun tidak menghilangkan ke terlibatan media massa di kehidupan masyarakat seperti contohnya keterlibatan media terhadap pesta Demokarsi pemilihan umum calon presiden dan wakil presiden 2024 nanti.

Indonesia akan menyelenggarakan pesta besar Demokrasi yaitu pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden 2024 mendatang. Pemilihan umum atau (Pemilu) merupakan sarana demokrasi yang menjadi ajang bagi kedaulatan rakyat. Dalam negara demokratis, pemilu yang notabene merupakan cerminan suara rakyat menjadi penentu bagi keberlangsungan sebuah negara untuk menentukan nasib dan tujuan sebuah bangsa. Suara-suara inilah yang akan diwadahi oleh partai politik-partai politik yang mengikuti pemilu menjadi wujud wakil-wakil rakyat. (Alfiyani, 2018).

Disini lah peran media massa serta media online ikut serta dalam pengambilan keputusan rakyat atau masyarakat untuk memilih calon presiden dan wakil presiden Indonesia. Media massa memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembentukan opini public atau sangat penting berpangaruh terhadapa masyarakat untuk menentukan pilihannya, karena media massa mampu mempengaruhi sikap masyarakat terhadap suatu peristiwa tertentu. Bahkan terkadang membuat audience tidak sadar akan peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Peranan media massa memiliki kemampuan sebagai alat ideologi karena mampu menarik dan mengarahkan perhatian, membujuk pendapat dan anggapan, mempengaruhi sikap (Hajad, 2018). Media massa seperti televisi biasanya akan menayangkan sesi debat serta visi dan misi dari calon presiden dan wakil presiden yang bisa mempengaruhi pemikiran masyarakat untuk memilih atau tidak memilih, biasanya masyarakat akan memilih karena terbuai oleh janji jani capres dan cawapres dari visi dan misi yang mereka sampaiakan.

Begitupun dengan media online yang sangat sangat berpengartuh terhadap masyarakat untuk memilih, dengan media online dampak yang ditimbulkan bahkan bisa lebih sigifikan dari media massa, karena dengan media online, penyebaran berita hoaks akan sangat meningkat di masyarakat saat pesta demokrasi berlangsung, untuk apa? Pastinya untuk menjatuhkan lawan satu dengan yang lainnya. Fenomena ini akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat karena akan terbaginya kubu kubu yang bersitegang karena berita hoax yang bermunculan .

kominfo.go.id
kominfo.go.id

Clip clip atau  potongan potongan video yang berkeliaran di media sosial juga bisa menjadi sarana untuk manjatuhkan lawan dan pada akhirnya berpengaruh ke masyarakat, membagi menjadi dua bahkan lebih kubu yang kontra maupun pro yang mengakbatkan perpecahan serta persaingan tidak sehat di pesta demokrasi 2024 nanti. Masyarakat akan digiring opini demi kemenangan pihak pihak tertentu. Oleh karena itu saya berharap dipesta demokarasi nanti tidak terjadi hal yang buruk, kita sebagai rakyat yang memiliki hak suara untuk memilih siapa pemimpin untuk negara ini cukup memberikan suaranya tanpa menjatuhkan pihak pihak lain, dukung yang anda dukung tanpa menghina atau bahkan menyebarkan berita hoax yang merugikan pihak lain lewat media massa maupun media online, serta masyarakay Indonesia diharapkan untuk tidak mudah untuk digiring opininya oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, karena akan menimbulkan perpecahan. Kita satu negara satu nenek moyang satu ideologi tidak sepatutnya bertengkar satu sama lain

Penulis                        : Hanafi Aldiyanto

NPM                             : 20200110400038

Dosen Pengampu   : Siska Yuningsih, M.I.Kom

Sumber

Alfiyani, N. (2018). Media Sosial Sebagai Strategi Komunikasi Politik. Potret Pemikiran, 22(1). https://doi.org/10.30984/pp.v22i1.762

Hajad, V. (2018). MEDIA DAN POLITIK (Mencari Independensi Media Dalam Pemberitaan Politik). SOURCE: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 1--10. https://doi.org/10.35308/source.v2i2.295

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun