Mohon tunggu...
wiyanto
wiyanto Mohon Tunggu... Guru -

Saya adalah guru sejarah di salah satu sekolah di Kota Semarang. Sangat intens dengan perkembangan pendidikan dan politik di negeri ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ajarkan Makna Agar Pembelajaran Bermakna

3 November 2017   09:34 Diperbarui: 3 November 2017   20:46 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajarkan Makna

Proses pembelajaran yang berhasil adalah ketika para peserta didik menemukan hal-hal yang telah ditetapkan oleh seorang pengajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun, ukuran keberhasilan tersebut sulit diketahui sebab pembelajaran adalah proses yang panjang hingga dilakukannya proses evaluasi pembelajaran. Mengetahui apakah proses pembelajaran sejarah berhasil atau tidak tentu berbeda dengan pelajaran lainnya khususnya pelajaran eksak.

Mengingat bahwa pembelajaran sejarah adalah pelajaran yang sangat penting untuk kelangsungan hidup bangsa, maka salah satu cara agar pembelajaran sejarah tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran yang penuh dengan hafalan adalah dengan cara mengajarkan makna dalam setiap materi yang diberikan di kelas. Hal ini menjadi penting sebab pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran lainnya. Pelajaran sejarah adalah pelajaran yang unik, sebuah pembelajaran yang membahas tentang peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu dalam perjalanan bangsa.

Pembelajaran yang biasa dilakukan pada kurikulum sebelumnya harus segera dirubah, dimana seorang guru menjelaskan materi kepada siswa, siswa mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Alasannya jelas bahwa proses pembelajaran seperti ini tentu sangat menjemukan, siswa menjadi malas dan kurang tertantang untuk menemukan apa yang harus didapatkan dari sebuah proses pembelajaran yang ditetapkan oleh guru dalam tujuan pembelajaran.

Guru adalah pemimpin di kelas, apa yang dilakukan dan diajarkan oleh guru pastilah akan dilakukan oleh siswa. Dengan otoritas semacam ini, maka tidak mustahil bahwa menjadikan pembelajaran menarik adalah sudah menjadi kewajiban seorang guru. Tujuan dari pengajaran makna ini adalah agar para peserta didik benar-benar memahami peristiwa yang terjadi pada masa lalu, dan mereka dapat memetik nilai-nilai dari peristiwa tersebut

Menemukan makna tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau merupakan proses yang sangat menarik. Awalnya guru mengajak dan membawa siswa ke pemikiran yang bebas dan kemudian membimbing siswa untuk menemukan makna sesungguhnya dari sebuah peristiwa di masa lampau. Harapannya siswa mengetahui untuk apa mereka mempelajari sejarah bangsanya dan mereka menemukan peran apa yang akan mereka lakukan dikemudian hari ketika di masa yang akan datang mereka benar-benar menjadi bagian dari masyarakat berbangsa.

Sebagai contoh materi tentang masa kekuasaan VOC di Nusantara. Guru menjelaskan tentang berdirinya VOC, hingga berakhirnya VOC. Di akhir pembelajaran guru menanyakan kepada siswa, mengapa VOC dibubarkan?. Tentu dengan segera siswa akan menjawab sebab dibubarkannya VOC sebab dalam buku paket atau modul, informasi tersebut telah dituliskan dengan jelas. Salah satu jawabannya adalah karena banyak pegawai VOC korupsi karena gajinya rendah.  Setelah siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, hendaknya guru tidak langsung menyimpulkan apa penyebab dibubarkannya VOC.

Langkah yang harus dilakukan oleh guru untuk mempertajam pemahaman siswa adalah menanyakan tentang makna dari perilaku korupsi dan dampak korupsi yang dilakukan oleh para pegawai VOC tersebut hingga membuat sebuah kongsi dagang sekuat VOC yang telah bercokol di Indonesia selama hampir 200 tahun dapat merugi dan akhirnya dibubarkan. Apa penyebab korupsi, apa dampak dan bahayanya korupsi bagi suatu bangsa, adalah contoh pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru agar siswa dapat menarik makna yang mereka pelajari dihari itu.

Dari sekian pertanyaan yang disampaikan oleh guru, tentu akan melahirkan bermacam-macam jawaban dari siswa. Guru harus mau menghargai dan memahami arah pemikiran siswa. Guru tidak boleh memaksakan niali-nilai atau makna apa yang dipahami oleh masing-masing peserta didik.

Langkah terakhir tentu harus ada kesepakatan antara guru dengan peserta didik yang berbentuk kesimpulan. Penekanan dan penyimpulan dari proses pembelajaran juga perlu dilakukan oleh guru. Sebab, dengan adanya simpulan tersebut siswa dapat mengetahui apa tujuan akhir dari pembelajaran yang mereka ikuti hari itu. Dengan memahami lebih dalam tentang materi pelajaran hingga makna peristiwa yang dipelajari pada proses pembelajaran tentu pembelajaran akan benar-benar bermakna. Peserta didik akan mengetahui lebih dalam apa sebenarnya yang terjadi di masa lalu. Bukan hanya menghafal materi, tetapi mereka menemukan sendiri apa yang seharusnya mereka ketahui sebab makna ini tidak tertulis di dalam buku paket maupun modul yang mereka miliki.

Mempelajari sejarah tentang perjalanan bangsa dari buku-buku sejarah adalah hal yang biasa, akan tetapi menemukan makna dari apa yang dibaca dan dipelajari adalah sebuah pencapaian yang akan bermanfaat dalam kehidupan siswa itu sendiri hari ini dan dimasa yang akan datang. Sudah selayaknya para guru mengajarkan makna kepada peserta didik agar pembelajaran benar-benar bermakna!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun