Dear pembaca dan penulis Kompasiana,
Minggu ini Live Action Avatar: The Last Airbender buatan Netflix telah muncul langsung 8 episode! Salah satu kartun atau animasi legenda pada jamannya.Â
Di Netflix Indonesia pun ada versi animasi dari Avatar: The Last Airbender dan The Legend Of Korra. Keduanya bisa ditonton di media lain juga karena kepopulerannya. Apakah The Legend Of Korra bisa ditonton terpisah atau terlebih dahulu dari versi animasi Avatar: The Last Airbender ?
Jawabannya bisa dan tidak bisa. Loh?!Â
Bisa karena The Legend of Korra season 1 merupakan cerita awal dia diumumkan menjadi one and only Avatar jaman itu beserta pelatihan-pelatihan elementalnya. Hubungan antara karakter dan cerita dari Avatar Aang pun ditunjukkan dengan jelas dengan narasi atau potongan adegan dari animasi Avatar: The Last Airbender. Sehingga penonton baru tetap bisa menonton The Legend of Korra tanpa menonton Avatar: The Last Airbender terlebih dahulu.
Namun, The Legend of Korra adalah cerita kelanjutan legenda Aang, Avatar: The Last Airbender. Karater-karakter baru tentu saja menarik perhatian tapi karakter-karakter lama yang muncul kembali atau kisahnya diceritakan ulang membuat The Legend of Korra menjadi lebih spesial. Bagi yang senang dengan cerita berurutan dan punya waktu menonton, silakan menonton Avatar: The Last Airbender terlebih dahulu.Â
Oleh karena itu, yuk simak sinopsis singkat tentang dunia baru dan lebih modern di animasi The Legend of Korra S1:
Musim pertama, Buku Pertama: Udara (Book One: Air).
The Legend of Korra S1 berlangsung 70 tahun setelah peristiwa terakhir di Avatar: The Last Airbender. Cerita dimulai dengan penemuan Korra sebagai Avatar yang baru. Korra adalah gadis remaja yang bersemangat, keras kepala dan tidak kenal takut dari Suku Air Selatan. Sesuku seperti Katara dan Sokka.
Korra berhasil menguasai 3 elemen dengan mudah dengan sifatnya, ditambah masa damai yang dilaluinya ketika kecil. Â Elemen tersebut adalah air, tanah dan api. Ingat hanya Avatar yang dapat menguasai seluruh elemen dalam universal Avatar. Orang lain hanya dapat mengendalikan 1 elemen dan turunannya. Atau tidak menguasai elemen apapun dan menjadi manusia biasa yang disebut Non-Bender/tanpa pengendalian.
Korra berusaha untuk menguasai elemen terakhir yaitu udara. Maka Korra pindah ke Republic City untuk belajar airbending dari Tenzin yang ternyata adalah putra Avatar Aang!Â
Selama pelajaran yang tidak lancar itu Korra bergabung dengan tim pro-bending bersama Bolin - pengendali tanah dan Mako - pengendali api . Kemudian berteman dengan Asami Sato - manusia tanpa pengendalian yang merupakan pewaris perusahaan teknik/mesin terkemuka.
Dunia Avatar modern, tepatnya di Kota Republik tersebut pengendali dan bukan pengendali elemen dari semua suku dapat hidup berdampingan. Itulah yang dicita-citakan Avatar Aang pada masa-masa akhirnya.Â
Kota Republik ini adalah sebuah kota metropolitan ala masa depan yang ditunjang oleh teknologi steampunk atau penemuan retrofuturistik seperti mesin dan robot. Dalam kemegahan lampu-lampu dan kendaraan bermotor ada bibit kejahatan dari rasa iri dan ketidakpuasan sosial yang mengancam.Â
Gerakan revolusi mulai membesar yang dipimpin oleh Amon bertopeng. Para pemberontak yang anti-bender ini disebut "Equalists". Penyetaraan agar semua orang tidak bisa mengendalikan elemen lagi.Â
Korra beserta teman-teman barunya harus menghadapi "Equalists", sambil meyakinkan Tenzin dan polisi Lin Beifong mengenai ancaman pemberontakan. Mampukah Korra melakukannya? Apa konsekuensi dari menjadi Avatar di jaman modern?
Kesan dan review dari The Legend of Korra S1:
The Legend of Korra memiliki daya tariknya tersendiri. Karakter-karakter yang lebih realistik dan kekinian. Masalah-masalah sosial yang lebih modern. Kisah cinta yang tidak mudah untuk avatar remaja Korra.
Awal menonton mungkin akan terasa sulit jika membandingkan dengan Avatar: The Last Airbender yang menajubkan. Namun, dengan memberi kesempatan maka legasi Avatar terus berlanjut. Berbeda, memiliki plot hole tapi menghadirkan kisah dan karakter baru yang bisa disukai.
Ada anak-anak Avatar Aang termasuk Tenzin yang memiliki tanggung jawab dan keluarganya sendiri. Lin Beifong yang tegas dan sangat kuat dengan elemental tanah dan metal. Ada anaknya Raja Zuko, walau cuma tampil sebentar sekali.Â
+ Sinematik & CG Animasi 5/5. Animasinya semakin bagus, mulus dan menajubkan.
+ Busana 3/5. Busana masih sama dan terlihat karakter dari suku masing-masing. Warna biru untuk suku air, warna merah dari negara api, hijau untuk warga negara tanah dan coklat/kuning untuk para suka udara.
+ Scoring 5/5. Musik dan latar belakang yang ceria mampu membangun cerita petualangan Korra. Dua jempol untuk tim scoring.
+ Aksi 5/5. Avatar adalah pertarungan, petualangan dan aksi antar pengendali elemen. Di masa Korra, ditambah non-bender dan mesin robot.
+ Plot cerita 4/5. Korra mengawali cerita dengan kisah remaja yang baru datang ke kota besar, kemudian belajar untuk menyeimbangkan dirinya antara kehidupan pribadi dan perannya sebagai Avatar.
+ Karakter 3/5. Penonton dewasa mungkin tidak begitu suka dengan karakter Korra pada awalnya karena tingkah ala remajanya. Para penonton remaja atau penonton baru mungkin lebih mengerti dan lebih memaklumi.
Tidak hanya Korra yang memiliki karakter yang tidak sempurna tapi hampir semua karakter. Tenzin yang terbelah antara harus tegas sebagai guru atau lebih pengertian sebagai teman. Bolin yang mudah jatuh cinta. Mako yang plin-plan. Asami yang serius dan lain-lainnya.
+ Humor 3/5. The Legend of Korra S1 memiliki humor yang tepat tapi tidak sebanyak dan serenyah Avatar: The Last Airbender.
+ Gore 3/5. Ada banyak adegan kekerasan yang halus. Rating umur dapat menonton bisa dimulai dari 13+.
+ Keseluruhan adalah 4/5 untuk The Legend of Korra S1 yang lebih modern dan lebih banyak adegan aksi. Rekomendasi untuk tontonan santai sebanyak 12 episode saja.
Apa yang paling dibutuhkan untuk menjadi seorang Avatar? Kekuatan? Kepandaian? Welas Asih? Atau... komen pendapatmu di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H