Tendo pun membuat daftar semua hal yang ingin dia lakukan sebelum meninggal. Ini dilakukan karena dia ingin mengalami secara langsung semua kegiatan yang bisa dilakukan selagi hidup. Juga menunjukkan bahwa dia berhasil bertahan dari kiamat zombie.
Tendo kemudian mencoba menghubungi senior perempuan yang dia sukai dan temannya, Kenichiro Ryuzaki. Hal-hal diluar dugaan pun menyertai Tendo ditengah krisis kepercayaan diri dan hubungannya dengan para penyintas lain.
Termasuk ketika Tendo bertemu lagi dengan bosnya yang bernama Gonzou Kosugi. Lagi-lagi Tendo dipenuhi tekanan mental dan hampir melupakan daftar hal yang harus dilakukan sebelum meninggal.
Review dan kesan dari live action Zom 100: Bucket List of the Dead dari saya, yaitu:
+ Sinematik & CG 3/5. Penuh warna-warni dan cerah. Tone yang digunakan live action Zom 100: Bucket List of the Dead termasuk cerah untuk kelas film zombie. Banyak adegan memperlihatkan langit biru dan zombie yang entah bagaimana malah tampil lucu daripada seram.
+ Aksi 1/5 bintang untuk film zombie yang minim aksi. Adegan kejar-kejaran pun mengunakan tone komedi.
+ Plot cerita 2/5. Ceritanya cukup ringan dan penuh unsur drama serta komedi. Jika menyukai dan cocok dengan pengarahan komedi ala Jepang maka kemungkinan besar akan menyukai live action Zom 100: Bucket List of the Dead.
+ Karakter 2/5. Awalnya saya berharap banyak dengan karakter Akira Tendou ini. Namun, interpretasi aktor Akaso Eiji untuk peran Akira Tendou membuat karakter Tendou menjadi menyebalkan buat saya.
Karakter lain pun, juga ingin saya "tampar" karena sifat dan kelakuan mereka yang ... begitu. Mungkin bagi yang sering menonton dorama Jepang akan memaklumi dengan karakter-karakter yang ada. Tapi bagi saya, live action film itu berbeda. Beda selera.