Kampus : Universitas Mercu Buana
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Nama : Hana Cahyaningtyas
NIM : 43221010121
 Mohandas Karamchand Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869 sebagai anak keempat dari keluarga Hindu di Porbandar, Gujarat (India Utara). Keluarganya berasal dari kasta Bania, termasuk Vaishya, golongan pedagang. Mereka mempraktikkan bentuk Hinduisme yang lebih monoteistik, Vaishnavisme, tetapi mereka bergaul dengan tipe Hindu lain dan orang-orang dari agama lain. Mohandas Karamchand Gandhi ingin belajar kedokteran setelah SMA tetapi tidak diperbolehkan karena agamanya.
Gandhi mengikuti keinginan mendiang ayahnya dan mulai belajar hukum di London pada tahun 1888. Dari segi agama hal ini tidak mudah karena merupakan dosa bagi seorang Hindu untuk menyeberangi lautan yang luas. ] Selain itu, ibunya takut dia akan jatuh ke dalam gaya hidup Barat yang tidak bermoral dengan konsumsi daging dan alkohol atau prostitusi.
Gandhi kemudian mengambil sumpah berjanji untuk terus mempraktekkan agama Hindu selama dia tinggal di Inggris dan untuk melawan godaan dari Barat. Meskipun terang, majelis kasta memutuskan bahwa jika dia bepergian ke luar negeri, dia akan dipotong dari kasta dan harus hidup sebagai orang tanpa kasta.
Namun, dia tidak membiarkan dirinya terhalang dari rencananya dan belajar hukum di Inner Temple College di London hingga tahun 1892. Selama di London, Mohandas Karamchand Gandhi mendalami berbagai agama dan bergabung dengan Theosophical Society, yang didirikan pada tahun 1875. Pada tahun 1891 ia kembali ke India, di mana ia bekerja sebagai pengacara selama dua tahun. Namun, keluarganya mengirimnya ke Afrika Selatan pada tahun 1893 untuk membantu temannya di pengadilan. Selama perjalanannya ke Afrika Selatan, dia dikejutkan oleh diskriminasi rasial.
Namun, dia mengaitkannya hanya dengan populasi India di Afrika Selatan. Setelah pemerintah kolonial ingin mengusir orang India, dia tinggal lebih lama di Afrika Selatan untuk mendukung minoritas India dalam perjuangan mereka melawan rencana ini. Dia tinggal di sana sampai tahun 1914 dan mendukung perjuangan orang India untuk hak-hak sipil mereka.
Ketika Gandhi kemudian kembali ke India, dia diterima dengan antusias oleh banyak orang, termasuk penyair dan filsuf Rabindranath Tagore, yang menjulukinya Mahatma. Gandhi menjadi pemimpin gerakan pembebasan nasional melawan pemerintahan kolonial Inggris, yang menyebabkan keberhasilan deklarasi kemerdekaan India pada tahun 1947.Â