Mohon tunggu...
hanaarwiendash
hanaarwiendash Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Without you i cant imagine the world

INTERNATIONAL RELATIONS 2017

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sebenarnya Apa yang Menyebabkan Konflik di Timur Tengah?

31 Oktober 2019   21:14 Diperbarui: 31 Oktober 2019   21:27 4816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Timur tengah merupakan suatu wilayah yang menghubungkan antara benua Eropa dan Benua Asia. Masyarakat mengenal daerah Timur Tengah dengan kerajaan, dan di daerah sini pula berkembang peradaban Mesir Kuno. Ada 12 wilayah di Timur Tengah, yaitu: Arab Saudi, Yaman, Oman, Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Iraq, Yordania, Suriah, Israel, Palestina dan dengan tambahan dua negara di benua Afrika yaitu negara Mesir dan Sudan.

Konflik di Timur Tengah terjadi pada pertama dekade ke 20. Timur Tengah menjadi perebutan negara-negara di Eropa guna memperluas daerah Timur Tengah. Di masa perang dunia ke II konflik Timur Tengah dihiasi oleh konflik antar negara, masyarakat, keterlibatan AS di Timur Tengah juga memicu adnnya konflik di Timur Tengah. Adanya Israel juga menambah konflik yang terjadi di Timur Tengah.

Konflik di Timur Tengah pun beragam, contohnya adalah konflik dengan berbasis negara, seperti konflik Iraq-Kuwait yang diwarnai oleh persoalan politik konflik ini memicu adanya kolonialisasi di Timue Tengah dan bersaing dengan Perancis. Konflik ini berlangsung selama satu dekade. Konflik dengan basis negara juga dialami oleh Arab dan Israel yang dimana konflik ini disebabkan oleh konflik etnis. Tidak hanya konflik dengan basis negara yang terjadi Timur Tengah. Namun, juga ada konflik di dalam masyarakat. Contohnya adalah kasus Israel dan Palestina. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa negara di Timur Tengah sering terjadi adanya konflik, yaitu faktor perbatasan yang disebabkan oleh perbatasan yang menyebabkan proses migrasi erjalan dengan sangat intensive. Yang kedua adalah faktor keagamaan, negara Timur Tengah sangat kental dengan pemahaman pemikiran keagamaan yang sangat kompleks. Contoh yang terjadi dengan faktor yang kedua adalah adanya ideologi keagamaan dua madzhab, yaitu ideologi Sunni dan Syiah yang terjadi di negara Iraq, Iran, dan Lebanon. Ideologi yang terlalu banyak memberikan kontribusi konflik di Timur Tengah adalah dengan munculnya Zionisme Politik. Yang ketiga adalah pengahsilan alam di negara Timur Tengah. Negara Timur Tengah kaya dan dikenal sebagai sumber minyak dan menjadikan kondisi ini menjadi kawasan yang direbuti oleh kawasan-kawasan besar. Neara-negara besar mengembargo kepada negara industri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan negara besar seperti AS dan Uni Soviet yang tidak fair terhadap Israel.

Referensi: Suwardono, Ahmadi Sidiq. "Resolusi Konflik di Dunia Islam."Yogyarakarta: Graha Ilmu, 2011. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun