Seorang perokok terkadang memiliki sikap egois, mereka merasa merokok adalah hak pribadi dan apa pun bahayanya adalah risiko diri mereka sendiri. Di sisi lain, semua sikap dan tindakan seseorang memberikan dampak positif atau negatif, kecil atau besar  terhadap lingkungannya. Jelas keliru jika mereka menduga bahwa merokok adalah urusan pribadi. Perokok mengepulkan asap ke udara, dan orang yang tidak merokok terpaksa harus menghirup udara yang telah dinodai oleh nikotin rokok tersebut, atau paling tidak aroma rokok yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Perlu diketahui, bahwa di dalam rokok terkandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Terdapat beberapa dampak buruk lainnya yang mungkin terjadi kepada para perokok aktif maupun pasif, di antaranya adalah penyakit paru-paru kronis, merusak gigi dan menyebabkan bau mulut, menyebabkan stroke dan serangan jantung, tulang menjadi rapuh, gangguan penglihatan, menyebabkan kanker, keguguran pada wanita, menyebabkan kerontokan rambut dan lain sebagainya. Â
7. BerzinaÂ
Berzina jelas merupakan perbuatan dengan dosa yang amat besar. Dilihat dari kasus-kasus yang banyak terjadi bahwa seks bebas menyebabkan banyak gangguan kesehatan, diantaranya penyakit menular seksual seperti sifilis dan HIV. Seks bebas juga membuat silsilah keluarga yang sangat penting dalam Islam menjadi tidak jelas. Hal ini jelas menjadi salah satu  alasan yang kuat mengapa Allah mengharamkan zina bahkan untuk mendekati zina sekalipun.
8. Operasi plastik
Adanya tokoh barbie yang fenomenal menjadi salah satu hal yang menjadi standar kecantikan di dunia. Hal ini membuat banyak orang rela mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan operasi pada tubuhnya demi mendapat bentuk tubuh sesuai dengan yang standar kecantikan. Akan menjadi masalah besar ketika operasi yang dilakukan mengalami kegagalan, maka tubuh akan menjadi rusak. Operasi untuk mengubah bentuk tubuh jelas merupakan dosa karena mengubah ciptaan yang telah Allah berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H