Tahun lalu menjadi tahun pertama saya mengetahui sebuah event THR Kompasiana. Tahunya baru beberapa hari setelah event ini mulai, sedangkan syarat untuk bisa menjadi calon pemenang adalah harus mengikuti semua tantangan menulis setiap hari selama bulan ramadan. Agak sebel sih waktu itu kenapa harus telat tahu infonya. Hasilnya, ya aku tidak mengikutinya karena pasti sudah gugur jadi calon juaranya. Jadi calon aja udah gugur duluan, peluang untuk jadi juara ya pastilah NOL.Â
Oleh karena itu, aku memutuskan untuk tidak mengikutinya. Hanya sekedar tahu kalau kompasiana yang sudah aku kenal sejak tahun 206 silam, memiliki event seperti ini. Kompetisi menulis harian selama bulan ramadan.Â
Tahun 2021 ini, aku secara tidak sengaja melihat informasi THR kompasiana lagi di instagram. Tidak terlambat seperti tahun lalu. Aku pun antusias untuk menantang diri sendiri mengikuti THR Kompasiana. Aku sudah semangat dan niat untuk berpartisipasi di event ini. Tidak ingin melewatkannya begitu saja.Â
Kalau ditanya apa sih tujuannya? Jujur saja yang aku kejar adalah hadiah yang super menggiurkan. Ketika memaksakan diri untuk mengikuti kompetisi ini, saya menemukan banyak hal, mendapatkan pengalaman berharga dan nilai postif lainnya. Berbicara soal suka dan dukanya mengikuti event ini, aku berani menjawab kalau banyak sukanya dari pada dukanya. Mungkin karena baru pengalaman pertama mengikuti THR Kompasiana. Duka yang aku hadapi hanya seputar signal internet di rumah yang sering lelet saja.Â
Kalau sukanya? Hmm, banyak sih bagi saya yang masih newbie ini.Â
THR Kompasiana membuatku tertantang untuk menyelesaikan apa yang telah saya mulai
Sudah diniatkan sejak awal untuk mengikuti THR Kompasiana, begitu artikel pertama aku tayangkan disitulah aku mulai mewajibkan diri sendiri menyelesaikan tantangan ini hingga hari terakhir. Pada kesempatan kali ini aku ingin menyelesaikan apa yang telah aku mulai. Menulis setiap hari dengan topik yang berbeda, mystery challange dan mystery topic menjadi warna warni perjuanganku untuk menyelesaikan tantangan ini.Â
Terlepas dari hasilnya bagaimana, apakah saya akan menjadi juaranya atau tidak. Saya merasa bangga dengan diri sendiri karena setiap hari aku berhasil menirimkan tulisan sesuai tema dan waktu yang telah ditentukan. Tidak sekalipun terlambat dalam mengumpulkan tulisan. Bangga karena dunia tulisan ini memang skill yang ingin saya asah dan perdalam. Melalui event ini, saya ternyata bisa konsisten untuk menulis juga.Â
THR Kompasiana mengajarkanku untuk tidak lagi malu dalam berkarya
Saya punya akun instagram, facebook dan twitter. Namun, saya adalah pengguna yang pasif. Jika melihat semua akun media sosialku postingan terakhir adalah 3 - 4 tahun yang lalu. Begitu tahun mystery challenge adalah membuat mini vlog IG, saya merasa malu untuk melakukannya. Ingin rasanya menyera, tapi tidak aku lakukan. Aku lawan rasa malu dan malasku dalam membuat konten demi sebuah janji pada diri sendiri untuk mengikuti kontes ini hingga tuntas.Â
Ada teman yang menyadari bahwa akuku akfit kembali dan dia memberikan komentar,
"cie, masih hidup rupanya. Aku dah baca tulisanmu lho. Aku juga udah lihat videomu lho. Keren kok"
"mbak kemarin aku like postingamu. Seneng aku sama anak muda yang semangat ikut lomba kaya kamu."
Jujur ketika komentar itu aku dengar, aku langsung saja mengacam mereka untuk tidak membahas tulisan dan videoku. Terserah mereka mau membaca atau melihatnya, yang penting aku tidak mau mendengar komentar mereka. Aku merasa malu.Â
Komentar itu awalnya memang membuatku malu, tapi seiring berjalannya waktu, aku pun mulai terbiasa. THR kompasiana telah menyingkirkan rasa maluku untuk berkarya. Meskipun karyaku jauh dari kata sempurna. Justru aku merasa bahagia karena ternyata karyaku mendapatkan komentar dan dukungan dari mereka.Â
Apalagi ketika para kompasianer lain yang meberikan rating di artikelku. Meskipun maksimal hanya 7 rating yang aku dapatkan di setiap artikel, tapi mereka begitu senang. Terima kasih kepada teman - teman kompasianer yang telah membaca dan memberikan artikelku. Kalian telah membantuku untuk lebih percaya diri dengan tulisan yang saya hasilkan.Â
THR Kompasiana mempertemukanku dengan para kompasianer senior yang keren abis
Berdasarkan info di akun kompasiana, ternyata saya sudah membuat akun sejak tahun 2017. Empat tahun memiliki akun kompasiana tapi tidak pernah saya isi dengan karya. Membuka website kompasiana cukup sering untuk membaca karya kompasianer lain, tapi kok iya sih saya bisa semalas itu menulis di platform in. Miris sih dengan diri sendiri.Â
THR Kompasiana menjadi momen dimana saya sering curi - curi pandang dengan akun peserta lainnya. Seringkali merasa takjub dengan kompasianer senior yang telah menghasilkan ribuan karya dengan dilihat oleh jutaan orang, poin yang sudah terkumpul banyak dan lainnya. Kekagumanku semakin bertambah ketika menemukan kompasianer yang sudah seniro secara usia, punya pekerjaan, seorang ibu bahkan seorang nenek yang masih semangat untuk menulis dan menghasilkan karya yang bergitu berkualitas di tengah padatnya aktivitas yang mereka jalani sehar - hari.Â
Dari tulisan mereka saya pelajari banyak hal. Saya belajar tentang konsistensi dalam berkarya, melakukan riset untuk menghasilkan karya yang berbobot, dan terus belajar, berkarya dan berinovasi di tengah usia yang terus menua. Aku bahagia bisa berjumpa dengan mereka meskipun masih dalam dunia maya. Terima kasih kepada kompasianer yang begitu menginspirasi dan menyadarkanku bahwa untuk menjadi penulis yang handal butuh semangat dan tekad kuat untuk meraihnya
THR kompasiana melatihku untuk manajemen waktuÂ
Di tengah aktivitas harian yang sudah padat karena kerjaan dan kegiatan sosial lainnya, thr kompasiana membantuku untuk meningkatkan skill manajemen waktu. Saya belajar untuk menentukan skala prioritas dimana menyelesaikan tulisan setiap hari kini masuk dalam skala prioritas yang harus diselesaikan hari ini. Saya memilih malam hari untuk mengerjakan artikel. Pantang tidur sebelum tulisan tayang.Â
Inilah kesanku setelah mengikuti kompetisi THR Kompasiana sampai hari ini. Semoga bermanfaat. Semoga seluruh peserta bisa terus konsisten menghasilkan karya sampai tema terkahir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H