Mohon tunggu...
Hana  Anisa
Hana Anisa Mohon Tunggu... Administrasi - Tenaga Pendidik - Surakarta

Tenaga Pendidik - Surakarta - tertarik pada dunia literasi, pendidikan anak, relawan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dua Barang Jadoel yang Pernah Jadi Barang Koleksi Favoritku

5 Mei 2021   23:23 Diperbarui: 5 Mei 2021   23:35 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
binder dan kertas binder (https://id.carousell.com)

Aktivitas bersih - bersih rumah selalu menjadi kegiatan yang seru. Tak jarang aku menemukan serpihan memori di waktu aku kecil. Kenangan yang tersimpan dalam benda - benda jadoel sering membuatku tersipu malu. Saat menemukan sebuah barang, kadang aku diam termenung lalu mengingat memori apa yang ada dalam benda tersebut. Ada memori lucu, menyedihkan, mengahrukan dan lain sebagainya tersimpan dalam sebuah benda. 

Ada tiga benda yang pernah aku temukan ketika aku membersihkan rumah. Ada binder dan kertas binder dan VCD. Tiga benda sederhana yang harganya tidak seberapa, tapi kenangan yang ada di dalam benda itu begitu banyak. Tidak hanya mengingat apa saja momen yang aku rindukan, tapi memalui benda ini aku juga menyadari bahwa waktu begitu cepat berlalu. 

Binder dan kertas binder

binder dan kertas binder (https://id.carousell.com)
binder dan kertas binder (https://id.carousell.com)

Binder dan kertas binder mejadi dua buah benda yang digandrungi anak SD pada jamannya. Berbagai variasi motif dan gambar kertas binder menjadi daya tarik tersendiri untuk dikoleksi. Saat itu, aku bahkan memiliki tiga buah binder. Akupun rela menahan diri untuk tidak jajan makanan demi untuk membeli kertas binder saat pulang sekolah. Ya, di depan sekolahku ada dua orang bapak penjual kertas binder. Lapak mereka selalu diserbu oleh anak - anak saat pulang sekolah. 

Ketika kertas binder menjadi barang favorit kami, aku menyadari satu hal yaitu ternyata kami telah mempraktikkan kegiatan barter. Saat ada yang membeli kertas binder motif baru, dia akan mengumumkannya kepada teman - teman. Siapapun yang menginginkanya harus menawarkan motif kertas binder apa yang akan dia tukarkan. Aku sering melakukan itu dengan mereka. 

Binder dan kertas binder kami gunakan untuk mengumpulkan informasi biodata setiap teman. Khususnya teman dekat dan yaah bisa dibilang seseorang yang sedang kita kagumi. Rasanya bahagia sekali ketika ada anak yang sedang aku kagumi mau menulis biodata di binderku. Hampir setiap hari aku membaca tulisannya sambil tersenyum malu. Dalam hati berkata "yes, aku tahu dia ulang tahunnya kapan, makanan minuman favoritnya apa dan lain sebagainya"

Binder tidak hanya untuk menuliskan biodata teman saja, tetapi juga sebagai tempat untuk menuliskan lirik lagu. Jaman aku SD dulu, aku belum punya hp secanggih sekarang. Kalau mau internetan harus ke warnet dan itu jauh dari rumah. Kalau sekarang ingin mencari lirik lagu tinggal cari di Google saja. Hal itu tidak berlaku di jaman dulu. Waktu itu untuk menghafalkan sebuah lagu kami rela mendengarkan sebuah lagu berkali - kali, lalu menuliskan liriknya di binder. Kumpulan lirik lagu ini juga menjadi sumber contekan bagi mereka yang ingin menghafalkan lagu tersebut. Sungguh kenangan yang manis dan menyenangkan. 

VCD

Kumpulan VCD (https://www.carousell.ph)
Kumpulan VCD (https://www.carousell.ph)

Dulu di awal tahun 2000-an belum ada smartphone yang dilengkapi dengan berbagai aplikasi untuk menonton film. Jaman saya SD dulu untuk menonton sebuah film hanya bisa di televisi atau kita harus membeli VCD. Jika bosan dengan film yang diputar di televisi, kita bisa membeli VCD, sehingga VCD menjadi barang yang pernah aku koleksi. 

Pada saat itu aku punya VCD sekian episode kartun Hachi, doraemon, Hunter X hunter dan lain sebagainya. Untuk mendapatkannya pun tidak mudah. Aku harus menabung dulu. Ketika uang sudah terkumpul aku meminta bapak atau ibu untuk mengantarkan ke toko vcd. Saat itu aku dihadapkan dengan ratusan vcd yang membuatku bingung setengah mati. Rasanya ingin mengkoleksi semua, tapi uang yang ada dan orang tua hanya mengijinkan membeli dua vcd saja. Alhasil aku butuh waktu untuk mempertimbangkan kartun apa yang akan aku beli. 

Setiap membeli vcd baru, aku akan memutarnya berkali kali hingga bosan. Saat aku sudah hafal dengan alur ceritanya, adegannya bahkan percakapannya, aku seringkali memutar film itu lagi lalu aku tinggal tidur. Banyak sekali vcd yang dulu aku koleksi. Semuanya sudah aku putar lebih dari satu kali. Untuk menghilangkan rasa bosan aku sering meminjam vcd milik teman atau saudara. 

Kami saling meminjam vcd agar menghemat uang. Dulu juga ada momen dimana aku dan kakakku membuat perjanjian bersama. Saat uang kami terkumpul atau orang tua mengajak kami membeli vcd baru, kami akan sepakat untuk memilih vcd dengan judul yang menjadi favorit kami. Jadi, sebelum membeli kami akan survey terlebih dahulu lewat koran, tv atau majalah. Selesai menentukan pilihan kami akan teguh pada pendirian untuk membeli vcd itu bukan yang lainnya.

Inilah dua benda jadoel yang dulu menjadi koleksi favoritku. Apa barang koleksi favoritmu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun