Masjid di Indonesia biasanya identik dengan atap berbentuk kubah dan simbol bulan dan bintang. Namun, untuk masjid favoritku yang satu ini tidak berlaku demikian. Masjid yang membuatku berdecak kagum dengan desain-nya ini bernama Masjid Siti Aisyah atau dikenal dengan Masjid Kotak. Sebutan Masjid Kotak ini sesuai dengan desain bangunan masjid yang berbentuk kotak. Masjid Kotak berdiri pada tahun 2018 ini memiliki desain mewah dan minimalis yang terinspirasi dari gaya masjid yang ada di Timur Tengah.Â
Masjid ini berlokasi di Kota Solo, tepatnya berada di jalan Menteri Supeno, Manahan atau di selatan stadion manahan. Aku pernah beberapa kali mampir ke masjid ini. Tidak pernah sekalipun hilang rasa kagumku pada desain eksterior maupun interiornya. Dinding dan lantai masjid full dari marmer yang menjadikan masjid ini memiliki kesan mewah layaknya hotel bintang 5. Bangunan masjid semakin terkesan megah di malam hari karena masjid ini dihiasi dengan lampu yang menyala.Â
Masjid ini ada 4 lantai yang terdiri dari basement untuk kantor, ground untuk jamaah laki - laki, lantai 1 untuk kegiatan TPA dan ruang meeting dan lantai 2 untuk jamaah perempuan. Jika kamu sudah masuk di dalam masjid, rasanya begitu nyaman karena banyak fasilitas yang disiapkan untuk para jamaah.Â
Fasilitas di Masjid Kotak
 Pertama kali saya mampir ke Masjid Kotak saya sangat heran karena bagi saya bangunan ini lebih seperti hotel dari pada masjid. Di dalam masjid ada fasilitas full AC, Lift, kursi roda dan kamar mandi khusus untuk memfasilitasi jemaah disabilitas, karpet tebal yang nyaman, TV yang mengarah langsung ke mimbar dan sound dengan kualitas terbaik.
Masjid ini pun sangat bersih baik di tempat sholatnya, tempat wudhu dan juga toiletnya. Bagi saya masjid yang bersih dan harum akan menambah kenyamanan dalam beribadah. Pertama kali sholat maghrib di sana, saya merasa nyaman dan ingin berlama - lama di sana.Â
Konsep Modern Minimalis dipadukan dengan corak batik Nusantara
Konsep desain bangunan yang modern minimalis juga dipadukan dengan batik nusantara. Motif batik truntum dipilih untuk mewarnai keindahan masjid ini.Â
Aksen batik truntum terdapat pada pintu yang terbuat dari kayu dan karpet merah untuk sholat para jamaah laki - laki. Batik truntum adalah salah satu motif batik khas kota Solo. Adanya tambahan corak batik truntum yang dipersatukan dengan desain bangunan yang mewah dan modern membuat masjid ini terlihat lebih unik.Â
Kaligrafi jenis kufi yang ditulis berbentuk kotak
Keunikan masjid ini juga terlihat di langit - langit atap masjid yang dipenuhi tulisan kaligrafi jenis kufi. Kaligrafi ini juga ada di beberapa dinding masjid. Melihat kaligrafi ini seolah - olah memberikan kesan bahwa kita sedang berada di daerah timur tengah.Â
Mimbar melayang yang elegan
Biasanya mimbar di masjid yang aku temui terbuat dari kayu berwarna coklat polos yang bisa digeser kesana kemari. Namun, di Masjid Kotak ini desain mimbar tidak seperti itu. Mimbar didesain mewah yang terbuat dari marmer dan ada tulisan kaligrafi jenis kufi. Coba perhatikan baik - baik bagian bawah mimbar. Desain dibuat seolah - olah mimbar ini melayang ada filosofinya yaitu semoga khotib yang sedang berdakwah diringankan atau dimudahkan untuk menyampaikan kebaikan kepada para jamaah. (sumber)
Banyak kegiatan kajian yang telah dilakukan di Masjid Siti Aisyah. Sudah ada beberapa ustad kondang yang ceramah di atas mimbar tersebut. Ada KH Syihabuddin Abdul Muiz, ust. Salim Afillah, Cholidi Asali Alam (aktor Ketika Cinta Bertasbih), dan lain sebagainya. Kegiatan pengajian rutin ini digelar dalam rangkan untuk memakmurkan masjid dan menjadi Masjid Kotak sebagai majelis ilmu bagi masyarakat umum.Â
Inilah Masjid Kotak yang menjadi salah satu masjid favorit saya di Kota Solo.Â
Untuk kamu yang berkunjung ke Kota Solo, jangan lupa untuk mampir ke Masjid Kotak Siti Aisyah yaa.
Semoga bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah puasa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI