Bulan ramadan selalu dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia, termasuk juga kita umat muslim di Indonesia. Segala bentuk ritual dilakukan untuk menyambut datangnya bulan suci ini. Layaknya kita menyambut seorang tamu agung, beragam aktivitas dan persiapan pun dilakukan jauh - jauh hari sebelumnya. Berbagai macam kegiatan yang hanya dilakukan menjelang dan saat bulan ramadan menjadi sesuatu yang kemudian kita rindukan. Di daerahku, kota Solo ada beberapa aktivitas yang dilakukan masyarakat dalam menyambut ramadan. Sebagai contoh, kegiatan padusan dimana masyarakat akan membersihkan diri dengan cara mandi di kolam sehari sebelum puasa, gotong royong membersihkan masjid, menyusun jadwal pengajian sekaligus buka bersama dan lain sebagainya.Â
Selain itu, munculnya aneka macam makanan dan minuman juga ikut memeriahkan bulan ramadan. Tidak jarang kita merindukan cita rasa dari makanan dan minuman itu. Secara umum ciri khas bulan puasa adalah kurma, kolak pisang, es buah dan bermacam - macam menu makanan takjil yang selalu kita cari menjelang buka puasa. Ada juga berbagai macam kue nastar dan sirup yang siap dikemas dan dikirim sebagai THR atau hampers untuk saudara atau teman - teman.Â
Satu aktivitas yang menjadi khas ramadan dan pasti kita rindukan adalah  buka puasa bersama. Hanya di momen puasa inilah kita bisa reuni berkedok bulan puasa. Menjalin silaturahmi dengan teman - teman lama. Mulai dari teman sekolah, teman se-geng hingga teman kerja. Saking banyaknya yang mengajak buka puasa, seringkali kita pusing mementukan jadwal yang pas. Iyakan?Â
Namun, apakah kerinduan kita pada bulan ramadan hanya sebatas ritual penyambutan, makanan, minuman, dan agenda buka puasa saja? Â
Menurutku sangat disayangkan jika kita merindukan bulan ramadan hanya untuk itu. Seringkali kita terlena dengan perayaan bulan ramadan hingga lupa esensi dari bulan puasa. Bukankah bulan ramadan memiliki keistimewaan di dalamnya?Â
1. Bulan penuh ampunan
"Siapapun yang menjalankan puasa selama ramadan karena keyakinan yang ikhlas dan berharap mendapatkan pahala dari Allah SWT, maka semua dosanya dimasa lalu akan diampuni" (HR. Bukhari Muslim)Â
2. Bulan penuh pintu kebaikan
"Apabila Ramadan datang maka pintu-pintu lagit dibuka, pintu - pintu neraka ditutup dan setan - setan dibelenggu" (HR. Bukhari Muslim)
3. Bulan terbaik untuk bersedekahÂ
"Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya" (HR. Tirmidzi)Â
Keistimewaan yang hanya dimiliki bulan ramadan ini janganlah kita lewatkan begitu saja. Tradisi dan perayaan memang menjadi ciri khas bulan ramadan, tetapi alangkah lebih baiknya jika ciri khas utama  bulan puasa yang patut kita rindukan adalah spirit dalam beribadah dan saling berbagi. Semangat kebersamaan dalam menjalankan rangkaian ibadah di bulan ramadan membuat semuanya lebih mudah, lebih ikhlas, lebih sabar dan menyenangkan. Saat bulan puasa rasanya setiap orang sedang berlomba - lomba dalam kebaikan.Â
Spirit dalam aktivitas ibadah yang hanya terjadi di bulan puasa diantaranya:Â
- Cara membangunkan sahur yang unikÂ
Rangkaian ibadah selama bulan ramadan kita mulai saat sahur. Kalau di kampung halamanku, ketika masuk waktu sahur ada sekelompok masyarakat dari remaja masjid yang berkeliling kampung sambil menabuh alat musik membangunkan masyarakat untuk sahur. Mereka dengan semangat meneriakkan yel yel "Sahur.... Sahur.... bapak - bapak, ibu - ibu, sahuur...." Kegiatan ini bertujuan untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan, supaya masyarakat tidak terlambat waktu sahur. Kalau puasa di bulan lain, tidak akan ada suara mereka kan?Â
- Setiap hari masyarakat berbondong - bondong meramaikan masjid
Inilah ciri khas utama saat bulan puasa, yaitu masjid tidak pernah sepi. Di bulan lain, saat waktu sholat subuh jamaah bisa dihitung dengan jari, tapi saat bulan ramadan suasan masjid menjadi ramai. Setelah menyantap sahur, banyak masyarakat yang kemudian melanjutkan sholat subuh berjamaah di masjid. Selain itu, ada beberapa masjid yang mengadakan kuliah subuh bagi masyarakat umum.Â
Di sore hari masjid difungsikan untuk kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) bagi anak - anak di sekitar masjid. Biasa mereka belajar membaca iqro / al quran didampingi oleh para remaja masjid. Setelah belajar, mereka akan berbuka puasa bersama di masjid. Sungguh indah suasana seperti ini, melihat anak-anak dan remaja dekat dengan masjid.Â
Di malam hari, tentu masjid digunakan untuk sholat isya dan tarawih. Sholat tarawih inilah yang menjadi khasnya bulan ramadan. Seringkali shof penuh karena dipadati oleh jamaah. Melihat masjid yang penuh rasa malas untuk mendirikan sholat pun hilang. Berada diantara jamaah semangat untuk beribadah semakin meningkat. Terlebih lagi melihat keceriaan anak - anak dan kegigihan para lansia yang berjalan saja sudah sulit, tapi tetap semangat menjalankan sholat tarawih secara penuh, rasanya semangat itu menular kepada kita. Bayangkan saja jika di luar bulan puasa, pada acara apa masjid bisa penuh dengan jamaah selama satu bulan penuh?Â
Setelah tarawih, beberapa masjid mengadakan khataman qur'an bersama. Seperti yang ada di masjid sekitar rumahku. Mereka yang semangat khataman qur'an justru bapak - bapak dan ibu - ibu. Mereka masih terus meramaikan masjid dengan suara lantunan ayat suci al-qur'an. Berta syahdunya suasa seperti ini. Mendengarkannya saja hati terasa tentram dan damai. Semoga kita yang belum bisa berpartispasi tetap berusaha mengkhatamkan al-qur'an di rumah yaa.Â
Tidak hanya spirit ibadah saya yang terasa kuat saat ramadan, semangat untuk saling berbagi dengan sesama pun juga demikian.Â
- Umat Islam menyucikan dirinya melalu zakat fitrah yag akan dibagikan untuk para penerimanyaÂ
"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat."Â
(HR Bukhari Muslim)Â
Zakat tidak hanya bertujuan untuk mensucikan diri setelah beribadah puasa, tapi lebih dari itu zakat juga dimaknai sebagai bentuk kepedulian umat islam terhadap umat yang kurang mampu. Untuk zakat sendiri sudah ditentukan siapa saja penerimanya yaitu : fakir, miskin, fi sabililah, mualaf, gharim, ibnu sabil, amil zakat dan riqab.Â
Dulu aku pernah menjadi panitia zakat fitrah bersama para pengurus masjid di dekat rumah. Selama beberapa hari menjelang idul fitri, kami melayani penerimaan zakat dan proses packing zakat berupa beras dimulai dari pagi hingga waktu buka puasa. Lelah rasanya, tapi rasa lelah ini hilang saat kami melihat senyum bahagia para penerimanya. Semangat gotong royong antar umat muslim ini begitu luar biasa. Mereka yang memiliki harta lebih mengeluarkan zakat untuk para penerima manfaat, sehingga nuansa kebahagian hari raya idul fitri bisa dirasakan bersama.Â
- kegiatan sosial selama ramadan yang diinisiasi muda mudi yang peduli sesama
Bulan ramadan menjadi salah satu bulan yang Allah SWT berkahi sebagai waktu terbaik untuk bersedekah. Selama bulan puasa kita bisa melihat betapa banyaknya muda mudi yang turun ke jalan untuk membagikan takjil buka puasa kepada masyarakat yang membutuhkan seperti para tukang becak, pemulung, tukang parkir dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, mereka yang dengan perkumpulan komunitas atau organisasi bayak juga yang menginisiasi kegiatan buka bersama dengan yatim piatu. Mereka menjadi fasilitas untuk mengajak masyarakat bersedekah dengan berbagai macam paket yang telah disediakan. Tidak hanya untuk yatim piatu saja, ada juga paket untuk masyarakat yang terdampak covid-19.Â
Kegiatan lainnya seperti membuka dapur umum yang diadakan oleh komunitasku dimana kami menyediakan makanan untuk berbuka puasa. Menu makanan yang kami masak dipergunakan untuk mendukung komunitas lain yang memiliki acara sosial, sehingga panitia acara cukup fokus pada kegiatan saja dan untuk menu buka puasa sudah kami support. Pengalaman pertama terlibat dalam kegiatan dapur umum ramadan. Rasanya Masya Allah betapa indahnya sinergi yang terjalin antar pemuda dan pemudi peduli sosial ini.Â
Semangat beribadah dan berbagi kepada sesama inilah yang nantinya akan kita rindukan ketika ramadan telah berlalu.Â
Semoga ramadan kali ini tidak kita sia - siakan begitu saja karena Allah SWT masih mengijinkan kita untuk bertemu dengan bulan suci ini. Semangat menjalankan ibadah puasa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI