Melalui silaturahmi virtual kita justru bisa lebih fleksibel dalam hal waktu, dan lebih banyak saudara atau teman yang bisa kita hubungi. Buka puasa secara virtual pun juga menjadi alternatif terbaik saat ini. Tidak pusing lagi mencocokkan jadwal, dan tidak keluar banyak biaya karena cukup berbuka dengan menu masing - masing.Â
Tidak hanya masalah silaturahmi yang bisa diselamatkan oleh kemajuan teknologi. Selama bulan puasa, banyak waktu kosong di rumah kamu bisa menimba berbagai macam ilmu pengetahuan, menambah skill baru, menjalin jejaring pertemanan baru dan menghasilkan karya lewat dunia maya.Â
Ada berbagai macam pelatihan baik gratis maupun berbayar. Ingin belajar skill baru atau meningkatkan skill yang sudah dimiliki tinggal cari saja. Selain itu, juga ada komunitas yang terbuka untuk masyarakat umum, yang cocok untuk bulan ramadhan misalnya komunitas belajar bahasa arab, murojaah secara online maupun, webinar seputar ilmu agama, sehingga kita tetap produktif selama bulan suci ramadhan.Â
4. Pandemi mengajarkan kita untuk meningkatkan iman, imun dan aman
Di tengah kondisi yang mengancam nyawa, sudah sepantasnya kita lebih meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Memasuki bulan suci ramadhan, jangan lupa selalu berdoa memohon kesehatan, keselamatan dan keberkahan usia untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Di tengah pandemi, kita juga dihimbau untuk menjaga imun diri.Â
Terlebih saat puasa, kita harus memikirkan asupan gizi makanan yang masuk dalam tubuh kita supaya kualitas puasa kita tetap terjaga. Jangan sampai sahur dan buka puasa sembarangan dengan alasan mumpung bulan ramadhan. Selain itu rasa aman.Â
Pandemi ini mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang tidak egois demi keamanan dan kenyamanan bersama. Rasa aman harus kita perjuangkan untuk diri sendiri dan orang lain.Â
Seperti yang kita tahu, virus covid menyebar melalui udara dan sentuhan, sehingga kita harus menjaga rasa aman. Kita tidak tahu apakah kita bisa menularkan virus covid atau kita bisa saja tertular virus ini dari orang lain. Menjaga keamanan selama ramadhan bisa dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika masih ragu untuk berjamaah dan aktivitas ibadah di luar rumah, lebih baik stay at home saja.
5. Pandemi mengajarkan kita menjadi pribadi yang peka terhadap lingkungan sosial
Ramadhan di tengah pandemi meningkatkan kepekaan sosial kita. Pandemi tidak hanya menjatuhkan korban jiwa, tetapi juga korban perekonimian. Banyak masyarakat terdampak seperti penghasilan kena potong, bisnis banyak yang turun omsetnya, ada juga yang harus kehilangan pekerjaan dan lainnya.Â
Di momen inilah muncul gerakan sosial yang peduli kepada kelompok masyarakat terdampak. Bahkan, teman - teman saya juga banyak yang menginisiasi gerakan ini. Ada yang membuka donasi sembako, membuat dapur umum untuk berbagi takjil dan masih banyak gerakan sosial lainnya.Â