Output
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bappeda, jumlah penumpang Trans Jogja di tahun 2024 adalah sebesar 6.378.858 penumpang per tahun dengan jumlah rata-rata penumpang per harinya adalah sebanyak 23.336 penumpang. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 5.046.099 penumpang per tahun dengan jumlah rata-rata penumpang per harinya adalah sebanyak 13.825 penumpang. Meskipun jumlah penumpang mengalami peningkatan, terdapat beberapa masalah yang perlu diperhatikan terkait operasional Trans Jogja ini. Masalah yang paling sering dikeluhkan adalah terkait waktu tunggu yang cukup lama. Berdasarkan Peta Integrasi Angkutan Umum, headway atau waktu tunggu untuk setiap bus paling cepat, yaitu 10 menit dan paling lama mencapai 1 jam. Namun, terkadang waktu tunggu bisa lebih dari yang diestimasikan ketika waktu-waktu sibuk. Masalah tersebut diperparah dengan tidak adanya jalur khusus untuk Trans Jogja, sehingga menyebabkan keterlambatan bus di berbagai titik.
Outcomes
Trans Jogja diharapkan mampu mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan transportasi publik khususnya bagi masyarakat Yogyakarta. Dengan adanya transportasi publik berupa Trans Jogja ini, masyarakat diberikan kemudahan dalam bepergian sehingga mereka dapat memilih menggunakan transportasi umum yang jauh lebih terjangkau dibandingkan transportasi pribadi. Trans Jogja dalam jangka panjang bisa berperan dalam mengurangi kemacetan di Yogyakarta dengan catatan rute-rute yang ada dapat menjangkau wilayah-wilayah strategis sehingga dapat menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Yogyakarta. Apabila pengguna Trans Jogja dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan hal ini akan berdampak pada turunnya tingkat polusi yang ada di Yogyakarta. Hal ini karena akan terjadi penurunan penggunaan transportasi pribadi seperti mobil dan motor yang beralih pada transportasi umum seperti Trans Jogja.
Ojek online menjadi kompetitor serius bagi angkutan umum seperti Trans Jogja karena waktu tunggu yang lebih singkat dan fleksibilitas rute. Hal ini membuat upaya mengubah perilaku masyarakat dari transportasi pribadi atau ojek online ke angkutan umum seperti Trans Jogja menjadi tantangan besar. Trans Jogja sebenarnya memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi mobilitas, tetapi dengan catatan harus bisa bersaing dengan ojek online (ojol) yang menawarkan fleksibilitas tinggi. Ojek online akan memberikan tantangan dalam mengubah perilaku masyarakat yang sudah terbiasa dengan kenyamanan transportasi berbasis aplikasi, kecepatan dan kemudahan ke penggunaan transportasi umum seperti Trans Jogja.
Transportasi publik dapat berjalan dengan lancar ketika terdapat kriteria untuk melihat efektivitasnya, yang salah satunya adalah aksesibilitas. Berdasarkan kriteria aksesibilitas dan melihat hasil analisis dari logic model, dapat diketahui bahwa Trans Jogja belum sepenuhnya efektif dan masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu dipecahkan oleh Dinas Perhubungan sebagai organisasi sektor publik yang mengurusi terkait Trans Jogja. Untuk mengatasi masalah keterbatasan aksesibilitas, pemerintah dapat menyediakan sarana transportasi penghubung antara terminal atau halte dengan lokasi penumpang berupa unit feeder. Dengan menerapkan hal tersebut harapannya masalah yang ada dapat teratasi tanpa menambah adanya masalah baru.
Terkait dengan adanya persaingan dengan transportasi online yang dikelola oleh pihak swasta, penulis memberikan saran, yaitu dengan menyediakan layanan transportasi berbasis online yang dikelola langsung oleh pemerintah. Program ini dapat dimulai dengan menghadirkan layanan online kendaraan kecil (motor atau mobil) berbasis aplikasi yang mampu bersaing dengan platform transportasi online swasta. Dengan adanya transportasi online milik pemerintah, masyarakat dapat dengan mudah terintegrasi dengan jalur transportasi umum, khusus Trans Jogja. Adanya layanan transportasi berbasis online yang dikelola oleh pemerintah dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan aset sektor publik khususnya transportasi.
Daftar Pustaka
Aziz, A. (n.d.). Penerapan Logic Model Pada Evaluasi Program Pembelajaran Inovasi Pendidikan. Jurnal Ar-Rairy Internasional Conference on Islamic Studies, 1(1), 57-67. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/aricis/article/view/936/743
Bappeda DIY. (2024). Data Dasar Dinas Perhubungan DIY 2020-2024. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Retrieved October 16, 2024, from https://bappeda.jogjaprov.go.id/dataku/data_dasar?id_skpd=347
Danar W. (2024). Menjadikan Ekosistem Trans Jogja sebagai Ruang Ketiga diakses pada 16 Oktober  2024, dari https://www.krjogja.com/opini/1244787495/menjadikan-ekosistem-trans-jogja-sebagai-ruang-ketiga
Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2024). Trans Jogja. Dinas Perhubungan Provinsi D.I. Yogyakarta. Retrieved October 16, 2024, from https://dishub.jogjaprov.go.id/trans-jogja
Ferdila, M., & Anwar, K. (2021). Analisis Dampak Transportasi Ojek Online Terhadap Pendapatan Ojek Konvensional di Kota Jambi.Â
Journal of Islamic Economics and Business, 6(2), 134-142. https://ejournal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/ijoieb/article/download/776/502