Mohon tunggu...
Hana Angelica
Hana Angelica Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa

Halo selamat datang, semoga apa yang saya bagikan dapat menjadi manfaat untuk para pembaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keuntungan Menggiurkan, Penipuan Investasi di Kalangan Mahasiswa Makin Marak

7 November 2024   02:11 Diperbarui: 14 November 2024   10:29 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung, 6 November 2024-Kasus penipuan berkedok investasi kembali terjadi. 

Kali ini, pelaku yang tidak bertanggungjawab menyasar mahasiswa di salah satu universitas swasta dengan tawaran keuntungan besar melalui investasi di aplikasi khusus. 

Modus ini menjanjikan pengembalian cepat dan keuntungan hingga 20%, yang menarik perhatian beberapa mahasiswa.

Pola Pendekatan Pelaku Berbeda Tiap Korban

Menurut sumber yang ditemui secara eksklusif, pelaku menggunakan pola pendekatan berbeda-beda pada tiap korban, disesuaikan dengan karakter mereka. Pendekatan yang biasa dilakukan bertempat di luar wilayah kampus, contohnya klub malam tempat dimana pelaku dapat berbicara langsung dengan korban tanpa meninggalkan jejak digital. 

Dengan tampilan meyakinkan dan bahasa yang seolah berpengalaman di bidang investasi, pelaku berhasil menarik perhatian korban yang sebagian besar masih muda, membutuhkan tambahan uang saku dan belum berpengalaman dalam investasi. Yang dimana ini menjadi target oleh penipu.

Kronologi Penipuan: Dari Dana Kecil ke Jumlah Besar

Gambar dari Korban
Gambar dari Korban

Penawaran awal yang dilakukan oleh pelaku dibilang masih sekitar Rp. 1.000.000-Rp. 1.500.000. Melalui sebuah aplikasi dengan iming-iming aplikasi yang terpercaya.

"Dana awal yang dijanjikan itu dikembalikan tepat waktu, bahkan dengan keuntungan yang lumayan" ujar salah satu korban. 

"Dia bilangnya bakal diurusin semua administrasi dan registrasinya jadi kita terima beres" tambahnya.

Kemudian korban mempercayakan semua data pribadi serta transaksi pembayaran kepada pelaku.

Gambar dari Korban
Gambar dari Korban

Namun, setelah satu kali percobaan yang berhasil dikembalikan, pelaku mendorong korban untuk meningkatkan nilai investasi. Setelah dana besar masuk, pelaku mendadak hilang begitu saja dan tidak dapat dihubungi lagi.

"Kita itu percaya, liat aja Instagramnya. Kelihatan orang berada dan berpengalaman investasi" tambah korban lain. 

Para korban kehilangan dana mulai dari Rp. 4.000.000 hingga lebih dari Rp. 10.000.000

Identitas Palsu dan Data Pribadi Korban

Pelaku mengumpulkan data pribadi korban sebagai syarat bergabung, termasuk KTP, nomor telepon, alamat, dan foto selfie bersama KTP. Data ini semula diklaim untuk verifikasi di aplikasi investasi, namun diduga justru dimanfaatkan untuk memperkuat aksi penipuan.

Gambar dari Korban
Gambar dari Korban

Sejumlah korban menduga pelaku menggunakan identitas palsu, termasuk berpura-pura menjadi mahasiswa di universitas yang sama. Gaya hidup pelaku yang tampak mewah, terlihat dari aktivitasnya di kafe dan klub malam yang terbilang mahal, membuat korban percaya bahwa pelaku adalah investor sukses.

Gambar dari Korban
Gambar dari Korban

Upaya Pelacakan oleh Para Korban

Para korban telah berusaha melacak keberadaan pelaku dan identitasnya, namun hingga kini belum berhasil. 

Dugaan muncul bahwa pelaku mungkin menggunakan identitas fiktif di media sosial, dengan sebagian besar fotonya tidak menunjukkan wajah jelas dan hanya menampilkan gaya hidup mewah. 

Peringatan bagi Mahasiswa Lain

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan, dan para korban berharap pelaku segera tertangkap. Kejadian ini diharapkan menjadi peringatan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap tawaran investasi tanpa dasar yang jelas dan mudah menjanjikan keuntungan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun