Mohon tunggu...
Hana Inayatul
Hana Inayatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Bonne Lecture!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksinasi Anak Usia 12 Tahun Keatas Masih Tuai Pro dan Kontra

11 Agustus 2021   20:29 Diperbarui: 11 Agustus 2021   20:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BEKASI - Vaksinasi Covid-19 terus ditingkatkan oleh Pemerintah Kota Bekasi sebagai upaya meningkatkan kekebalan komunitas warga Kota Bekasi terhadap virus Covid-19. Dinas Kesehatan Kota Bekasi menggalakkan vaksinasi dengan sasaran kepada tenaga kesehatan, lansia, petugas publik, masyarakat umum, hingga remaja usia 12 -17 tahun.

Merujuk pada surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang menyatakan bahwa anak dengan usia 12-17 tahun sudah diperbolehkan menerima vaksin Covid-19. Pada 4 Agustus 2021 lalu, Pemkot Bekasi telah memulai program vaksinasi pada anak usia 12 sampai 17 tahun di beberapa titik. Kelurahan Jatimakmur mengadakan pelayanan vaksinasi bagi usia 12 tahun hingga lansia. Yang berlokasi di Balai warga RW.20, Perumahan Sigma Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Saat dijumpai pada Selasa (10/8/2021) pukul 08.30 WIB terlihat banyak diikuti oleh remaja hingga orang tua. Meski ramai dipadati oleh warga sekitar, namun para peserta tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan tidak saling berkerumun. Diharapkan kegiatan vaksinasi ini dapat mewujudkan kekebalan dalam kelompok masyarakat (herd immunity) dengan target 70% agar angka penyebaran virus Covid-19 dapat ditekan. Namun, hal ini masih menuai banyak pro dan kontra di tengah kalangan masyarakat.

Kholil (17), salah satu warga yang tengah mengikuti pelayanan vaksinasi di lokasi mengatakan bahwa ia mendukung adanya program vaksinasi pada usia 12-17 tahun. Karena dengan begitu anak dengan usia 12 tahun keatas dapat terlindungi dari bahaya virus Covid-19.
"Setuju, karena kan pemerintah nganjurin umur 12 sampe 17 tahun kan berarti pemerintah perhatian sama anak umur kayak kita gini", ucapnya.

Siswa yang masih duduk dibangku kelas XI ini mengaku mengikuti vaksinasi karena tuntutan dari sekolah yang mewajibkan sertifikat vaksin dan hasil tes swab antigen yang menyatakan bebas dari Covid-19 untuk mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Kendati demikian, orang tuanya kurang setuju karena khawatir terhadap efek samping yang akan ditimbulkan. Selain itu, juga banyaknya berita hoax yang bertebaran di media sosial menjadi salah satu faktor utamanya.

"Kalo orangtua mah gak setuju, cuma gara-gara buat minta surat vaksin doang buat PKL dari sekolah. Kalo gak gara-gara PKL juga gak bakal vaksin. Ya namanya juga orangtua pasti mencemaskan anaknya, lah. Semua orangtua kan sayang sama anaknya pasti takut anaknya kenapa-kenapa. Soalnya kan banyak hoax tuh", ujar Kholil.

Lain halnya dengan Erlina (47), ia justru membawa kedua putrinya untuk ikut disuntik vaksin. Ibu dari dua anak ini mengatakan bahwa lebih memikirkan kesehatan anak dari bahaya Covid-19.

"Bagi saya sih, kesehatan anak yang paling penting. Apalagi disaat kayak gini, ada varian baru pula. Aduh, makin ngeri kitanya", kata bu Erlina.

"Pikiran saya mah, anak-anak ABG kayak mereka ini kan lagi sukanya main kalau dibilangin susah. Kadang malah kitanya yang dikatain sok tau tapi saya kasih pengertian lagi situasi sekarang tuh begini. Alhamdulillah, untungnya anak-anak pada nurut mau ikut kesini", ujarnya.

Vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 12 tahun keatas merupakan salah satu langkah pencegahan terpaparnya virus terhadap anak remaja. Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang ragu karena adanya terpaan berita hoax di media sosial dan kurangnya sosialisasi serta edukasi terhadap program vaksinasi. Sosialisasi dan edukasi pemahaman mengenai program vaksinasi harus lebih digencarkan oleh Pemerintah serta petugas Satgas Covid-19 hingga ke tingkat RT/RW.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun