Mohon tunggu...
Hana RetsaAnggraeni
Hana RetsaAnggraeni Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur

knowledge is power fotographer and editor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Intip Cara Pembuatan Teh Oolong dan Khasiatnya

31 Oktober 2023   20:28 Diperbarui: 31 Oktober 2023   21:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teh merupakan minuman yang paling populer di masyarakat, tak heran jika teh dijadikan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi . Minum teh sangat cocok dinikmati selagi hangat di pagi hari sebelum memulai kegiatan, karena dapat menyegarkan tubuh dan pikiran. Sehingga teh dijuluki sebagai minuman rakyat. Terdapat empat jenis teh yang sudah akrab bagi Indonesia : teh oolong (Oolong tea), teh hitam (Black tea), teh hijau (Green tea), teh putih (White tea). Keempatnya dibedakan berdasarkan proses pengolahan. Keempat jenis teh tersebut mengandung polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. 

Menurut pakar teh dan penulis buku Ratna Somantri, menyatakan bahwasannya tahapan dan proses fermentasi tersebut membuat teh oolong memiliki rasa dan aroma yang dalam namun tetap lembut. Hal itu membuat teh oolong cocok untuk dipadupadankan dengan berbagai jenis makanan. Proses pembuatan teh oolong dikategorikan secara semi fermetasi, karena teh ini melewati proses fermentasi tetapi dihentikan sesegera mungkin melalui pemanasan setelah proses penggulungan daun. 

Selain itu teh oolong juga menggunakan jenis teh dengan varietas berbeda dibanding teh lainnya yaitu jenis Camellia sinensis varietas Sinensis yang memiliki rasa dan aroma lebih ringan. Jenis teh yang berasal dari cina ini mungkin belum sepopuler jenis teh lainnya karena masih jarang diproduksi di Indonesia. Daun teh oolong pada umumnya berwarna hitam dengan bentuk bulat menggumpal serta memiliki rasa dan aroma lebih ringan dibanding teh hitam tetapi lebih pekat daripada teh hijau, dengan rasa dan aroma yang khas dan ringan teh oolong.

Pada proses pengolahan, teh oolong pertama-tama dilakukan dengan melayukan daun di dalam ruangan selama kurang lebih 12 jam, kemudian dilakukan proses penggulungan agar terjadi proses fermentasi enzimatis. Setelah daun terpapar udara, warna daun akan berubah menjadi lebih gelap dan proses fermentasi telah terjadi. Daun teh yang telah berwarna gelap tadi lalu segera dipanaskan untuk menghentikan proses fermentasinya dan dikeringkan melalui proses pemanasan uap air dengan oven selama 5 menit dengan suhu 70°C 

tahu kah kalian? teh Oolong memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh 

1. Membantu Menjaga Berat Badan

Polifenol yang terdapat di dalam teh oolong sangat efektif dalam mengendalikan metabolisme lemak di dalam tubuh. Polifenol ini dapat memicu kerja enzim tertentu sehingga dapat meningkatkan metabolisme sel-sel lemak di dalam tubuh. Banyak ahli menduga bahwa mengkonsumsi teh oolong secara teratur setiap harinya dapat membantu menurunkan berat badan.

2. Membantu Membuang Radikal Bebas Berbahaya

Polifenol yang terdapat di dalam teh oolong juga dapat membantu membuang berbagai radikal bebas berbahaya di dalam tubuh Anda. Hal ini dikarenakan polifenol merupakan suatu antioksidan. Mengkonsumsi teh oolong secara teratur setiap harinya dapat membantu mencegah berbagai efek berbahaya dari radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kanker, aterosklerosis, stroke, artritis reumatoid, degenerasi saraf, dan diabetes.

3. Menjaga Kesehatan Kulit

Berdasarkan berbagai penelitian, mengkonsumsi 3 gelas teh oolong setiap harinya dapat membantu mengatasi gejala eksim. Perbaikan keadaan kulit ini telah dapat Anda lihat dalam waktu kurang dari 1 minggu. Para ahli menduga polifenol yang terdapat di dalam teh oolong juga merupakan suatu agen anti alergi sehingga dapat membantu mengatasi iritasi dan gangguan kronik lainnya pada kulit seperti dermatitis atopik atau eksim. Sebuah penelitian di tahun 2001 menemukan bahwa sekitar 54% peserta penelitian mengalami perbaikan gejala gangguan kulit dalam waktu yang cukup lama setelah mengkonsumsi teh olong secara teratur selama 6 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun