Mohon tunggu...
nurul hana mustofa
nurul hana mustofa Mohon Tunggu... -

mahasiswa uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Kita Harus Memperingati Maulid Nabi SAW?

10 Desember 2015   23:49 Diperbarui: 11 Desember 2015   00:40 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa kita harus memperingati maulid Nabi SAW ?

Sering sesorang bertanya, kenapa kita harus memperingati maulid Nabi SAW ? Apakahan dahulu para sahabat memperingati maulid Nabi SAW ?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harusnya sudah bisa dijawab oleh si penanya sendiri. Dulu, pada zamannya sahabat, yang namanya peringatan maulid Nabi SAW tidak pernah dilakukan. Rasa cinta para sahabat terhadap Beliau tercermin dari keseharian, maupun kebersamaan para sahabat dalam medan peperanangan. Tidak ada satu riwayatpun yang mengatakan bahwa sahabat pernah melakukan peringatan Maulid Rasul. Karena kecintaan para sahabat sudah mendarah daging, dengan keseharian melihat akhlak Nabi rasa cinta para sahabat selalu bertambah. 

 

Pada masa sekarang, menumbuhkan rasa cinta pada Nabi dengan media maulid Nabi merupakan salah satu caranya. Dengan membaca kisah-kisah beliau akan semakin bertambah rasa keingin tahuan kita akan siapa sebenarnya kekasih yang selama ini wajib kita cintai. Para ulama' dahulu banyak mengarang tentang kitab tentang kisah-kisah atau sejarah perjuangan Nabi. Dengan membacanya dapat memupuk hati kita agar selalu mencintai Nabi.

 

Adapun kenapa kita harus memperingatinya, dikarenan adanya jarak zaman yang memisahkan kehidupan kita dengan kehidupan Rasullah. Para sahabat Melihat tingkah laku Rasulullah, tidak perlu lagi menceritakan kisah beliau, disamping buku-buku yang ditulis para Ulama' jauh setelah zaman para sahabat. Sahabat menjadi saksi secara langsung bagaimana perjuangan Nabi dalam berdakwah. Jadi tidak diragukan lagi kecintaannya terhadap Nabi. 

 

Justru itu, seharusnya kitalah yang harus sering-sering membaca dan mengisahkan perjuangan Nabi SAW agar selalu bertabah kecintaan kita kepada beiau, dikarenakan kita tidak pernah melihat dan berjumpa dengan Beliau pada masa sekarang ini. Dengan kitab-kitab yang ditulis para ulama' kita bisa membacanya, seperti shimtu dhuror, al barjanji dan lain sebagainya.

 

Wallahu 'alam.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun