Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Langka, Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Z Dibanderol dengan Harga Tidak Wajar

6 Juli 2022   10:10 Diperbarui: 6 Juli 2022   10:28 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada berbagai hal mengapa sebuah barang memiliki harga yang mahal, salah satunya adalah kelangkaan di pasaran. Fenomena ini pun terjadi pada buku berjudul "Jakarta Sebelum Pagi" karya Ziggy Z. Penjual memang perlu mencari keuntungan, tetapi kalau sudah tidak wajar dengan dalih kecintaan seseorang terhadap sebuah karya, apakah itu etis? 

Novel "Jakarta Sebelum Pagi" terbit pada 2016 melalui sebuah lomba bergengsi dua tahun sebelumnya. Akibat animo pembaca yang tinggi, penerbit pun melakukan cetak ulang. Meskipun sudah beredar cukup lama, nyatanya animo tersebut pun belum padam. Penjual nakal membajaknya, bahkan untuk item original dibanderol 600 ribu rupiah.

 

Shopee
Shopee

Keserakahan itu belum usai. Penjual ada yang berani membanderol sampai satu juta! Sebagai penarik perhatian, sistem penjualan dilakukan dengan menyertakan buku lain alias paket. Meskipun sampai ada 16 item, tetapi tetap tidak wajar, sebab buku lain pun sekarang harganya sudah diobral. 

Shopee
Shopee

Sebenarnya, fenomena buku langka dengan harga selangit bukan suatu hal yang baru lagi. "Di Bawah Bendera Revolusi" karya Bung Karno juga memiliki nilai yang fantastis. Penjual berani memberikan nominal sampai tiga juta lebih. Namun, apabila dilihat dari esensi dan tendensi kedua buku ini, ada perbedaan yang bisa dilihat. 

Karya Ziggy Z dijual untuk segi komersil, sementara karya Bung Karno untuk menghargai sejarah. Tulisan Bapak Proklamator tersebut tidak bisa ditemui dengan mudah di loka pasar, melainkan langsung dari kolektor buku langka atau bahkan pasar barang antik. Sementara itu, penikmat keduanya juga berbeda. Pembaca yang mencari hiburan semata dan pembaca yang ingin menggali sejarah atau mungkin ingin melakukan analisis untuk tujuan tertentu. 

Lantas, bagaimana solusi atas karya Ziggy Z yang dieksploitasi oleh penjual serakah, sementara penulis tidak mendapatkan "harga" yang sesuai? Hemat kata, penerbit harus lebih dekat dengan pembaca dan tetap menjalin hubungan baik dengan penulis. 

Hendaknya, penerbit melakukan riset pasar terhadap buku-buku terbitan lama yang masih diminati pembaca, lalu mengadakan poling sekiranya buku mana yang akan dicetak ulang. Agar produksi lebih maksimal, gunakanlah sistem pre-order untuk memantau jumlah item yang pasti terjual. Atau, penerbit membuat agenda khusus dengan penulis dalam periode tertentu guna membahas permintaan pembaca. Di sisi lain, komunikasi dan pendekatan yang baik dapat menjaga kepuasan pelanggan, bukan? 

Pembajakan adalah masalah yang seakan-akan seperti lingkaran setan. Apabila penerbit dan penulis memfasilitasi pembaca untuk mendapatkan buku incaran mereka, penjual pun tidak akan memberikan harga yang tidak wajar dengan motif kelangkaan barang pun sekaligus pembajak tidak akan atau setidaknya berkurang dalam melakukan aksinya. 

Penerbit memang tidak bisa dimungkiri kalau dalam setiap produksinya mempertimbangkan keuntungan. Namun, dengan riset pasar, buku yang belum langka pun dapat dicetak ulang, apabila ada fenomena terkait yang dapat mengangkat nilai buku tersebut. Contohnya, novel terbitan lama yang tokohnya bernama Aldebaran tiba-tiba ngetren lagi, karena ada sinetron Ikatan Cinta, yang nama tokohnya pun Aldebaran. 

Memiliki apa yang kita sukai adalah sebuah hal yang membahagiakan. Namun, perlu dilihat lagi urgensinya, sehingga tidak serta merta rela mengeluarkan nominal yang tidak sewajarnya. Cara ini dapat menghentikan aksi penjual serakah yang ingin meraup untung sebanyak mungkin. Lakukanlah usaha terlebih dahulu seperti menunggu diskon atau dalam hal ini cobalah proaktif bersama-sama kepada penulis serta penerbit untuk melakukan cetak ulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun