Menulis novel tentang travelling memang dituntut detail. Namun, yang perlu diingat, apa-apa yang berlebihan tidak baik. Kalau terlalu detail malah akan mengesankan itu berita atau artikel, bukan tulisan fiksi. Untuk mensiasatinya, jelaskan perlahan dan selipkan tokoh di dalamnya saat mendeskripsikan.
Kalau kamu juga menggarap novel tentang travelling, rekomendasi novel sebagai contoh adalah Hamdim, Pistim, Yamdim, yang ditulis oleh Ayun Qee. Novel ini mendapat penghargaan, ngomong-ngomong. Lalu, ada Nomadic Heart-nya Ariy. Terakhir, dari penulis kawakan Windry Ramadhina yang berjudul London.
Novel terakhir sebenarnya belum selesai saya baca dan itu hasil pinjaman teman saya. Dia meminjamkannya karena katanya novel saya memiliki premis yang sama, sehingga bisa membantu dalam menyelesaikan naskah saya.
Menulis novel tentang travelling memang susah, rumit, dan detail, karena harus membaca banyak sumber, yang notabene tidak selalu berupa kata-kata. Namun, untuk mengurangi "penderitaan" itu, coba tempatkan dirimu sebagai pengunjung. Nantinya kamu juga bisa membayangkan pengunjung lain dan memudahkanmu untuk melakukan interaksi. Selain itu, dalam menunjukkan detail harus disiasati agar tidak terkesan berita atau artikel.
Â
#NulisRandom2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI