Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Crazy Beautiful You: Film dengan Sedikit Konflik yang Menarik

5 Mei 2017   13:12 Diperbarui: 5 Mei 2017   13:18 3677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

             Mengisahkan Jackie, seorang gadis yang hobi balapan. Ayahnya jengkel dengannya, sehingga tidak mau mengeluarkan puterinya tersebut dari penjara. Namun, ibunya yakin kalau dia bisa berubah menjadi anak yang baik dan memutuskan untuk memberinya kesempatan dengan mengikuti kegiatan amal yang dilakukan di desa terpencil.

            Sebelum pergi ke desa tersebut, Jackie diajak kakaknya ke rumah walikota. Sayangnya, karena dia merasa rencana ibunya itu tidak menarik, dia memutuskan untuk kabur di setengah perjalanan. Dia memasuki pasar dan menelepon entah siapa. Sialnya, ponselnya dicuri dan seorang pemuda bernama Kiko menyelamatkannya.

            Jackie tidak tahu kalau ternyata Kiko adalah pemandu wisata dari pihak walikota, sehingga gadis itu diantar ke tempat yang seharusnya dia tuju. Sesampainya di sana, dia pun disambut oleh ibunya. Rencananya untuk kabur gagal sudah dan mau tidak mau harus melakukan apa yang diminta sang ibu. Sesuai perjanjian, kalau gadis itu sudah melakukan kegiatan amal selama seminggu, keinginannya belajar fotografi di New York akan dikabulkan.

            Well, Crazy Beautiful You adalah film Filipina keempat yang saya tonton. Dari kesemuanya, unsur keluarga begitu kental, sehingga cerita menjadi lebih dramatis, tanpa diperlukan antagonis yang membenci protagonis dengan alasan yang tidak jelas.

            Di awal cerita, Jackie terlihat sebagai gadis bandel, karena keluarganya sibuk dengan pekerjaan, sementara Kiko adalah seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya. Namun, lambat laun terlihat kalau sebenarnya mereka mempunyai luka yang sama. Bedanya, Jackie merasa kalau dia satu-satunya orang yang mengalami. Sebaliknya, Kiko pikir dia harus bangkit atau ketiga adiknya dan bahkan dirinya sendiri tidak bisa melanjutkan hidup.

            Dari kegiatan amal, Jackie akhirnya mengerti arti keluarga. Sedangkan Kiko mengajarinya bagaimana membuang kebencian dalam hati, karena itu akan menjauhkanmu dari orang-orang di sekitar. Kebencian itu membuat seseorang menjadi pribadi yang kasar serta kurang peka.

            Lebih dari setengah film, belum ada konflik tentang Kiko, hanya Jackie dengan ibunya. Namun, hal tersebut bukan berarti membuat film kurang mempunyai greget. Pasalnya, banyak adegan mengharukan tentang kesederhanaan warga desa juga tingkah lucu Jackie dan Kiko. Ya, Kathryn Bernardo dan Daniel Padilla—nama asli kedua tokoh tersebut, memang terkenal akan film-film roman komedi yang mereka bintangi.

            Salah satu adegan yang membuat saya terharu saat Jackie memotret seluruh keluarga di desa terpencil tersebut agar kebahagiaan mereka abadi. Mereka tetap bisa melihat anggotanya meski sudah tiada dan akhirnya merasa beruntung, karena memiliki keluarga yang harmonis. Hal ini bermula dari dua anak kecil yang mendampingi gadis itu sangat gembira ketika mereka diprotret lantaran di sana belum mengenal foto.

            Nah, setelahnya, saudara Kiko, Marcus, mendatangi mereka. Marcus sebenarnya sudah mengetahui Jackie dari balapan dan saat Kiko melakukan video call dengannya. Dari situ, dia menyukai gadis itu dan kedatangannya untuk menyatakan perasaan.

            Marcus memerlihatkan kepintarannya, karena dia bersekolah di Amerika dan itu dia jadikan senjata agar Jackie menyukainya juga. Dia berjanji akan membantu Jackie sewaktu di sana, bahkan mencarikan beasiswa. Sayangnya, gadis itu sudah menyukai Kiko, sehingga perasaan Marcus dia tolak.

            Marcus belum berhenti memperjuangkan Jackie. Dibantu ibunya, wanita itu meminta Kiko secara halus agar menjauhi Jackie. Dari sini baru ketahuan status Kiko dan Marcus yang sebenarnya. Sebelumnya, Kiko mengatakan pada Jackie kalau pemuda itu saudaranya. Titik.

            Kalau sudah cinta ya tetap cinta. Meski Kiko meninggalkan Jackie, gadis itu mengejarnya, karena dia tahu kalau mereka sebenarnya saling mencintai. Awalnya, Kiko menolak untuk kembali, tapi setelah dia pikir-pikir, dia harus memperjuangkan cintanya. Dan, alasannya tersebut sangat mengharukan. Saya sampai meneteskan air mata, karena berhubungan dengan keluarga juga. Keharuan saya pun bertambah saat Kiko menangis ketika ibu kandungnya yang suka judi dan  berkencan dengan banyak pria itu menyuruhnya untuk mencuci baju, membuat kopi, dan pekerjaan rumah tangga lainnya.

            Lalu, sambil menangis, Kiko berkata, “Sampai kapan aku menjadi seorang anak?” Dia bukannya lelah melakukan pekerjaan rumah tangga atau mencuci celana adik perempuannya yang sedang menstruasi, tapi ah… coba tonton filmnya saja, agar keharuan lebih terasa.

            Di hampir akhir cerita, status Kiko dan walikota yang sebenarnya juga terungkap. Mereka pun akhirnya berbaikan setelah Marcus dan dirinya berebut Jackie. Lagi-lagi, ada sesuatu yang mengharukan di sini, tentang hadiah dari Jackie untuk Marcus. Karenanya, Marcus ikhlas melepas Jackie untuk Kiko.

            Saya tidak tahu berapa rating film ini berdasar situs tertentu. Namun, saya rasa layak jika diberikan 7,5. Ceritanya sederhana, tapi banyak hal bermakna di dalamnya. O ya, film ini akan ditayangkan di Indonesia, tapi belum pasti kapan tepatnya. Semoga mendapat ratingtinggi, karena selain konfliknya terasa nyata, setidaknya tidak membuat penonton menyukai sinetron di mana protagonis dibuat benar-benar tidak berdaya terhadap antagonis. Seakan-akan seperti cara berbuat jahat pada orang lain lebih diminati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun