Tidak berbeda jauh dengan Jae Woon. Ia berpikir jika Samantha dekat dengannya, bisa saja fans-nya yang terlalu fanatik ingin menghancurkan hubungan mereka. Semenjak Jae Woon menjadi seorang entertainer, memang Samantha sudah tinggal di Kanada. Bahkan, saat ia pergi ke Kanada, tidak ada wartawan infotainment yang mengetahuinya. Alhasil, hubungan mereka baik-baik saja sampai sekarang.
Dini hari telah tiba, penghuni rumah mewah keluarga Choi sudah tidak menampakkan aktifitasnya lagi. Di beberapa ruangan seperti ruang tamu dan dapur, penerangannya juga sudah dimatikan. Semua orang yang ada di sana sudah terlelap. Terkecuali dua security yang tengah berjaga di pos kecil yang dibangun dekat gerbang utama. Sesekali mereka menegak secangkir kopi yang mereka tuang dari ketel berwarna emas. Udara malam itu cukup dingin.
“Kehidupan keluarga Choi begitu baik. Berjalan lancar tanpa pernah mengalami pasang surut,” celetuk salah seorang security.
“Iya, kau benar. Tapi, memang itu pantas untuk mereka. Meski pun mereka orang kaya, tidak pernah mereka berlaku sombong dan semena-mena.”
Security bertubuh gempal itu bergumam setuju. Mereka menegak secangkir kopi yang ada di tangan mereka lagi. Rupanya, udara yang cukup dingin mampu mendinginkan kopi panas itu dengan cepat.
Di balik semak-semak yang berjarak beberapa meter dari rumah keluarga Choi, nampak sesosok lelaki yang sedang memerhatikan rumah mewah itu. Matanya menyipit, terdapat sebuah dendam yang tersirat di sana. Lantaran ia mengenakan pakaian serba hitam, kedua security itu tidak menyadari keberadaannya. Baju hitam yang ia kenakan seolah kamuflase untuk menyamarkan diri. Seperti seekor bunglon yang berubah warna karena objek yang dihinggapinya.
“Samantha Kim. Seorang gadis blasteran Korea-Kanada yang mempunyai kekasih seorang aktor. Tunggulah, aku akan membuat hubungan kalian lebih indah,” batin lelaki itu sembari terus menyeringai. Menampakkan wajah liciknya.
Beberapa saat kemudian, lelaki itu membalikkan tubuh dan berjalan menjauhi rumah mewah itu. Entah bagaimana kepergiannya mampu mengundang angin kencang yang membuat kedua securityitu bergidik kedinginan. Mereka mengusap-ngusap lengan mereka dengan tangan yang saling bersilangan. Dahan dan ranting yang mulanya diam, bergerak ke arah dimana lelaki itu menjauh. Seakan alam tunduk padanya.
[1] Maaf