Mohon tunggu...
Gandis Octya Prihartanti
Gandis Octya Prihartanti Mohon Tunggu... Human Resources - A curious human

Manusia yang sedang menumpang hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keju

4 Januari 2016   21:55 Diperbarui: 4 Januari 2016   21:55 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang paling dibenci Ze di dunia ini selain keju. Ya, panganan yang bagus untuk program diet itu bahkan bisa membuat dirinya mual, lantas panas dingin, hanya dengan melihatnya. Bisa kau bayangkan bagaimana kalau sampai ia menghirup baunya.

Agaknya, kebencian Ze pada keju sudah pada taraf fobia. Maklum saja, ia pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan dengan makanan olahan susu itu. Entah karena lapar, yang membuatnya sembrono, ia langsung mengambil sepotong keju yang ada di dalam lemari makanan tanpa mengecek kondisinya terlebih dahulu, dan lalu memakannya. Yuck! Keju yang waktu itu ia makan sudah lewat jauh tanggal expired-nya. Alhasil, setelah itu, perutnya terasa tidak enak. Dan, seolah-olah ada yang bergerak-gerak di dalamnya.

Jika kau pergi ke Psikolog dengan tujuan untuk menyembuhkan fobia atau mungkin waham, hal pertama yang ia ucapkan adalah, "lawan rasa takutmu sendiri!" Karena, sejatinya, mereka adalah penyakit mental yang obat sendiri tidak bisa menjamin kesembuhannya.

Tekad Ze untuk sembuh dari fobia sangatlah kuat. Pada awal usahanya, ia langsung memaksakan diri untuk memakan keju! Tetapi, belum sampai ditelan, ia sudah mengeluarkannya lagi. Dan, begitu seterusnya sampai dua minggu lamanya.

Pada acara ulang tahun kampus, Ze dikenalkan temannya dengan seseorang. Gadis berambut panjang nan hitam legam layaknya kayu Ebony itu sukses membuat hatinya tidak keruan bahkan pada pertemuan pertama. Dan, tidak disangka-sangka, Jime, nama gadis itu, ternyata juga menaruh hal yang sama pada Ze. Ah, memang tidak ada yang lebih membuatmu bahagia kecuali orang yang kau suka, ternyata juga menyukaimu.

Tidak perlu pendekatan lama-lama yang terkesan malu-malu kucing dan sok menunjukkan perhatian masing-masing, Ze dan Jime akhirnya berpacaran terhitung lima hari setelah pertemuan mereka. Ze merasa sangat bahagia. Selain mendapatkan sosok kekasih idamannya, setidaknya ia bisa melupakan sejenak usahanya untuk sembuh dari Tuorfobia.

"Kamu lapar, nggak?"

"Lumayan. Kamu mau makan apa?" tanya Ze pada Jime.

"Karena aku nggak lapar banget, aku mau makan cheese cake aja, lah. Tuh, kebetulan ada outlate-nya Breadtalk," ujar Jime seraya menunjuk.

Ze menelan ludah kering. Bagaimana ini? Duh, bisa rusak imejnya kalau Jime tahu ia punya fobia keju. Ia tampak gelisah mencari akal.

"Hei, hei, kamu mau ke mana, sih?" Jime menarik lengan Ze. Pasalnya, kekasihnya itu masih saja berjalan linglung. Padahal, mereka sudah di depan Breadtalk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun