Geliat usaha perempuan penenun ini pun menjadi berkah sendiri bagi warga Sumberarum. Pemuda desa bisa ikut bekerja menyediakan fasilitas dan pra-sarana ketika festival Pasar Tenun Rakyat diadakan. Warga bisa berjualan di sekitar lokasi festival juga. Bahkan seniman lokal juga bisa punya panggung untuk menunjukan kebolehan bermain gamelan.
Tanpa harus ada embel-embel feminisme, desa ini telah menjadi progresif yang mana ekonominya dipicu oleh ekonomi kreatif perempuan penenun. Warga yang umumnya hanya bertani, beternak, dan menambang pasir di pesisir kali Progo, kini punya pekerjaan tambahan menyokong aktivitas penjualan dan wisata tenun Sumberarum.
Kita semua tahu, dalam masyarakat kita ini, kesetaraan gender masih jadi sesuatu yang sulit digapai. Perempuan masih dianggap sepantasnya berada di wilayah domestik saja, biarkan laki-laki yang tampil di ruang publik untuk mencari rezeki dan memimpin. Namun, cara pikir seperti itu pun mulai bergeser.
Kesetaraan gender ini juga diakui oleh tokoh berpengaruh seperti Bambang Soepijanto. Pria yang menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) ini juga pernah punya pengalaman menarik seputar kesetaraan gender.
Dulu, Bambang Soepijanto menjabat sebagai petugas penghijauan di Desa Kepek Paliyan, Gunungkidul. Ia mempersunting wanita dari Magelang, yang sama-sama pernah kuliah di Yogyakarta. Awalnya Bambang Soepijanto mengajak istrinya untuk ikut bersamanya, saat itu Bambang Soepijanto berada di golongan 2 Petugas Lapangan, sementara istrinya Golongan 3 Hakim.Â
Pimpinan istrinya pun berkata pada Bambang: "SK anda Pinpro, SK dia (calon istri Bambang Soepijanto) Presiden, secara logika hukum anda yang harus ikut calon istri anda."
Kini, Bambang Soepijanto memutuskan maju sebagai DPD RI untuk dapil DIY. Dengan semangat "ngayomi, ngayemi, dan ngayani", beliau bertekad untuk menjadi pemimpin yang melayani wong cilik.
Dengan cara memberi perlindungan pada rakyat, memberi ketenangan bagi rakyat, dan bertanggungjawab pada rakyat atas amanah yang ia emban. Semua itu siap dilakukan Bambang Soepijanto dengan keyakinan kesetaraan gender yang ia alami sendiri. Bahwa perempuan, khususnya perempuan Yogyakarta, adalah perempuan hebat yang sanggup berkarya dan berprestasi dalam bidangnya masing-masing.