Mohon tunggu...
Hamzah Zhafiri
Hamzah Zhafiri Mohon Tunggu... Kreator konten -

Suka menulis dan bercerita sebagai hobi. Terutama tema politik, bisnis, investasi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Perempuan Penenun Menjadi Aktor Ekonomi Kreatif Dusun Sejatidesa

5 Desember 2018   17:55 Diperbarui: 5 Desember 2018   18:04 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk menguatkan ikatan antar penenun, perempuan-perempuan penenun di dusun Sumberarum berinisiatif mendirikan kelompok usaha bersama dengan prinsip koperasi. 

Tujuannya, agar proses penjualan tenun dapat dipusatkan di koperasi dan para penenun dapat bertukar pikiran dan mengembangkan kreativitas kerajinan tenun bersama. Penenun cukup menjual tenunnya ke koperasi, dan koperasi menjualnya ke masyarakat umum atau turis yang berkunjung ke desa. Koperasi juga dapat menerima pemesanan tenun atau kerajinan tenun yang nantinya dikerjakan oleh penenun yang ada.

Memamerkan tenun Sejatidesa di Bentara Budaya (dokpri)
Memamerkan tenun Sejatidesa di Bentara Budaya (dokpri)
Alasan fungsional lainnya, koperasi dapat mengajukan proposal bantuan hibah pengembangan UMKM ke pemerintah atau LSM. Inisiatif kelembagaan ini tentu membantu pengembangan usaha tenun secara kolektif di desa tersebut.

Sejak tahun 2015, Koperasi "Pelangi Sejati" pun didirikan oleh perempuan penenun Dusun Sumberarum. Anggota yang bergabung berjumlah 22 orang dari sekitar total 50 penenun aktif yang ada di dusun ini. Meski tidak berjumlah banyak, namun koperasi ini berkomitmen menjalankan organisasinya.

Pertama-tama, koperasi membeli tenun stagen ataupun kerajinan tangan olahan tenun yang dibuat oleh perempuan-perempuan penenun anggotanya sendiri. Produk tenun tersebut kemudian dipajang di etalase koperasi dan ditawarkan pada turis yang datang. Untuk meningkatkan jumlah turis, perempuan-perempuan penenun membentuk Pokdarwis alias Kelompok Sadar Wisata.

Kelompok ini mengadakan acara festival apresiasi tenun bertajuk "Pasar Tenun Rakyat" yang dihadiri oleh berbagai kalangan dari dalam dan luar kota. Festival tersebut diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali. 

Festival ini terdiri dari berbagai macam rangkaian acara, seperti pertunjukkan gamelan, pameran kain tenun, lokakarya pembuatan tenun bersama, hingga penanaman pohon di pinggir kali Progo.

Dokpri
Dokpri
Berkat acara tersebut, banyak orang yang mulai mengenal Dusun Sumberarum sebagai desa wisata tenun. Bahkan perlahan-lahan, banyak pengunjung yang minta diadakan lokakarya secara pribadi. 

Pokdarwis pun menyambut dengan membuka paket wisata lokakarya tenun dengan minimal 10 peserta. Biayanya pun cukup murah, hanya 100 ribu per orang, sudah dapat berlokakarya belajar membuat tenun seharian dan makan siang.

Lambat-laun, usaha Koperasi Pelangi Sejati dan Pokdarwis ini terus berkembang pesat dan diketahui banyak orang. Pengunjung berdatangan untuk datang melihat-lihat tenun yang dipajang di etalase koperasi. Ada pula pihak luar yang memesan tenun secara khusus, dengan pola warna tertentu, dan memesan dalam jumlah banyak. 

Tidak hanya tenun stagen, produk olahannya seperti tas dan dompet juga dipesan secara khusus dalam jumlah besar. Praktis, Dusun Sumberarum pun kini dikenal sebagai desa wisata tenun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun