Untuk menguatkan ikatan antar penenun, perempuan-perempuan penenun di dusun Sumberarum berinisiatif mendirikan kelompok usaha bersama dengan prinsip koperasi.Â
Tujuannya, agar proses penjualan tenun dapat dipusatkan di koperasi dan para penenun dapat bertukar pikiran dan mengembangkan kreativitas kerajinan tenun bersama. Penenun cukup menjual tenunnya ke koperasi, dan koperasi menjualnya ke masyarakat umum atau turis yang berkunjung ke desa. Koperasi juga dapat menerima pemesanan tenun atau kerajinan tenun yang nantinya dikerjakan oleh penenun yang ada.
Sejak tahun 2015, Koperasi "Pelangi Sejati" pun didirikan oleh perempuan penenun Dusun Sumberarum. Anggota yang bergabung berjumlah 22 orang dari sekitar total 50 penenun aktif yang ada di dusun ini. Meski tidak berjumlah banyak, namun koperasi ini berkomitmen menjalankan organisasinya.
Pertama-tama, koperasi membeli tenun stagen ataupun kerajinan tangan olahan tenun yang dibuat oleh perempuan-perempuan penenun anggotanya sendiri. Produk tenun tersebut kemudian dipajang di etalase koperasi dan ditawarkan pada turis yang datang. Untuk meningkatkan jumlah turis, perempuan-perempuan penenun membentuk Pokdarwis alias Kelompok Sadar Wisata.
Kelompok ini mengadakan acara festival apresiasi tenun bertajuk "Pasar Tenun Rakyat" yang dihadiri oleh berbagai kalangan dari dalam dan luar kota. Festival tersebut diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali.Â
Festival ini terdiri dari berbagai macam rangkaian acara, seperti pertunjukkan gamelan, pameran kain tenun, lokakarya pembuatan tenun bersama, hingga penanaman pohon di pinggir kali Progo.
Pokdarwis pun menyambut dengan membuka paket wisata lokakarya tenun dengan minimal 10 peserta. Biayanya pun cukup murah, hanya 100 ribu per orang, sudah dapat berlokakarya belajar membuat tenun seharian dan makan siang.
Lambat-laun, usaha Koperasi Pelangi Sejati dan Pokdarwis ini terus berkembang pesat dan diketahui banyak orang. Pengunjung berdatangan untuk datang melihat-lihat tenun yang dipajang di etalase koperasi. Ada pula pihak luar yang memesan tenun secara khusus, dengan pola warna tertentu, dan memesan dalam jumlah banyak.Â
Tidak hanya tenun stagen, produk olahannya seperti tas dan dompet juga dipesan secara khusus dalam jumlah besar. Praktis, Dusun Sumberarum pun kini dikenal sebagai desa wisata tenun.