Bambang Soepijanto: Mari Berwisata ke Yogyakarta!

Calon pejabat politik, baik itu legislatif maupun eksekutif, memang lumrah untuk melakukan aktivitas kampanye dengan berbagai cara. Proses kampanye ini menjadi penting bagi rakyat untuk mengenal calon pemimpin mereka. Salah seorang kandidat calon pejabat politik yang sedang berkampanye saat ini, adalah Bambang Soepijanto. Dalam keunikannya, Bambang Soepijanto berkampanye dengan turut memperkenalkan potensi wisata di Yogyakarta.

Bambang Soepijanto adalah mantan Dirjen Planologi dan Kehutanan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan Indonesia. Di tahun 2019 nanti, beliau akan maju sebagai calon anggota DPD RI dari dapil Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti yang kita ketahui, DPD DIY mengirimkan empat orang wakilnya di kursi DPD RI sebagai senator. Pengalaman beliau sebagai dirjen planologi dan kehutanan, ditambah hasratnya untuk melayani rakyat kecil di Yogyakarta, menjadi dasar motivasi beliau untuk maju dalam pemilihan.

Dalam visi dan misi yang beliau janjikan pada rakyat DIY, terdapat dua poin yang menarik. Yang pertama, Bambang Soepijanto ingin menjadikan provinsi DIY sebagai tujuan wisata domestik maupun internasional. Yang kedua, beliau ingin merawat dan mempertahankan kebudayaan Yogyakarta sebagai warisan dunia, alias World Heritage.

Visi dan misi Bambang Soepijanto

Dua poin ini menjadi cukup penting dan krusial bagi rakyat Yogyakarta. Identitas provinsi ini sebagai "Kota Pelajar", "Kota Wisata", bahkan "Kota Budaya" akan jadi pertaruhan. Sudah bukan lagi rahasia bahwa Yogyakarta menjadi provinsi dengan jumlah lembaga pendidikan paling banyak di negeri ini.

Budaya Yogyakarta pun begitu kental dan berkarakter. Hanya provinsi inilah yang diberi gelar "istimewa" dalam hal, dapat mengangkat pemegang tahta kraton sebagai gubernur selamanya.  Sehingga kebudayaan kraton di Yogyakarta terasa begitu hidup karena kratonnya sendiri memang masih hidup dan berkuasa, tidak seperti daerah lain yang mungkin hanya memiliki peninggalan kerajaan kuno beserta beberapa keturunan bangsawan kerajaan, namun sudah tidak lagi berkuasa.

Karena suasana pendidikan dan budayanya yang begitu kental, maka potensi wisata di Yogyakarta pun sangat melimpah. Beragam objek wisata, baik yang bersifat edukasional maupun kebudayaan selalu memenuhi tiap-tiap sudut Jogja. Hal inilah yang ingin sekali disorot oleh Bambang Soepijanto.

Dalam akun instagramnya, Bambang Soepijanto rajin memamerkan beragam lokasi wisata Yogyakarta. Hal ini dilakukan bambang Soepijanto tentunya sebagai misi untuk memperkenalkan, merawat, dan mempertahankan asa wisata budaya di Yogyakarta. Sebagaimana yang termaktub dalam visi dan misinya.

Salah satu tempat wisata yang diperkenalkan oleh Bambang Soepijanto adalah Taman Tebing Batu Breksi. Situs wisata ini baru saja dibuka tahun 2015 dan berhasil menyabet gelar juara satu Anugerah Pesona Indonesia kategori Obyek Wisata Baru Terpopuler Kementerian Pariwisata 2017.

Foto Bambang Soepijanto di Taman Tebing Breksi (diambil dari Facebook Bambang Soepijanto)

Taman Tebing ini awalnya adalah lokasi penambangan batu alam yang kemudian ditutup oleh pemerintah. Akhirnya, warga sekitar pun menghiasi tempat ini, lengkap dengan bantuan seniman lokal yang mengukir dinding tebing dengan gambar-gambar artistik. Dari atas tebing, kita bahkan bisa memandang Candi Boko, Candi Ijo, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu dalam sudut pemandangan yang menakjubkan.

Bambang Soepijanto pun berkunjung ke lokasi ini dan memamerkan foto dirinya di tebing tersebut. Menurutnya, lokasi wisata ini sudah terkelola dengan baik. Ia pun mengajak masyarakat untuk berwisata ke taman tebing ini pada khususnya dan berwisata ke Jogja pada umumnya.

Bambang Soepijanto mengunggah foto dirinya di Tebing Breksi (unggahan foto di facebook Bambang Soepijanto)

Di kesempatan lain, Bambang Soepijanto juga menyorot acara musik bernama Ngayogjazz. Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh pelaku seniman dan komunitas jazz di Yogyakarta.

Dalam acara ini, berbagai macam pertunjukan Jazz dibawakan oleh musisi lokal, nasional, bahkan internasional. Sebut saja Tompi, Margie Segers, dan Syaharani. Kemudian ada Kika Sprangers dari Belanda, Ozma Quintet dari Perancis, dan Rodrigo parejo Quartet dari Spanyol. Komunitas Jazz pun turut hadir dari Jogja, Surabaya, Pekalongan, dan Purwokerto.

Namun, Bambang Soepijanto juga menyorot berbagai macam kesenian warga lokal yang turut memeriahkan acara. Seperti yang nampak dalam foto instagram maupun video di akun Youtube Pak Bambang Soepijanto, nampak warga berbondong-bondong meramaikan acara dengan pertunjukan pantomim, busana khas daerah, busana pewayangan, hingga membawa berbagai macam alat musik.

Warga lokal turut berpartisipasi dalam Ngayogjazz. (Tangkapan layar video Youtub Bambang Soepijanto)

Acara yang diselenggarakan di Desa Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul itu memang menjadi berkah ekonomi dan hiburan tersendiri bagi warga lokal. Harapannya, acara yang sudah bergulir sejak tahun 2007 ini bisa terus ada dan memberi kebermanfaatan bagi warga kecil.

Keindahan wisata apa lagi yang akan dipromosikan oleh Bambang Soepijanto? Akan sangat menarik untuk ditunggu.