Mohon tunggu...
Hamzah Syarif A
Hamzah Syarif A Mohon Tunggu... Penulis - Hamzah Syarif A

Mahasiswa Universitas Padjadjaran, Fakultas Ilmu Komunikasi, Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 bagi Generasi Milenial di Indonesia

28 Mei 2019   04:32 Diperbarui: 28 Mei 2019   04:53 2503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang memiliki lahan pertanian dan lautan yang sangat luas. Disisi lain, Indonesia juga sedang memasuki era industri baru yang ditandai dengan adanya digitalisasi diberbagai sektor kehidupan. 

Hal inilah yang dinamakan Revolusi Industri 4.0. Pada dasarnya segala sesuatu yang mengendalikan sebuah industri adalah manusia, karena manusia adalah pusat peradaban. Tetapi jika dalam Revolusi Industri 4.0, mesin atau teknologi yang menjadi pusat kendali atau yang menggerakan roda perekonomian. 

Suatu negara dapat dikatakan negara maju adalah dilihat dari seberapa pesatnya perkembangan teknologi dan industrinya. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang, karena dalam hal teknologi sebagian besar di Indonesia hanya memanfaatkan sistem yang dibuat oleh negara-negara maju seperti halnya mesin yang digunakan dalam industri di Indonesia.

Di Indonesia juga masih banyak pengangguran yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan. Sedangkan industri di Indonesia akan menggunakan sistem Revolusi Industri 4.0 yang dapat mengancam PHK bagi para buruh yang ada di Indonesia. Hal tersebut dapat berdampat terhadap Generasi Milenial yang ada di Indonesia.

Revolusi Industri 4.0 adalah ditandai dengan terciptanya superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of The World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Indutrial Revolution. Saat memasuki Revolusi Industri 4.0. maka akan banyak pekerjaan baru yang datang sesuai dengan era digital dan akan lebih banyak pekerjaan lama yang hilang karena kalah persaingan dengan teknologi yang sangat canggih. 

Hal ini dapat berakibat buruk terhadap para buruh di Indonesia. Tetapi, Jepang akan meluncurkan sebuah konsep Society 5.0. Ini merupakan sebuah konsep yang berpusat dimasyarakat dan berbasis teknologi. Maka didalam konsep ini manusia tidak akan punah sebagai pusat peradaban dan manusia tetap memiliki perannya dalam era digital.

Mungkin Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 memiliki korelasi yaitu jika terjadi Revolusi Industri 4.0, maka manusia lah yang tetap memiliki kontrol penuh dalam mengendalikan teknologi yang super canggih. Hanya saja jika memang Revolusi Industri 4.0 benar-benar terjadi, maka akan banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaannya atau PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Society 5.0 adalah cara bagaimana manusia tetap bekerja dan menjadi pusat peradaban dan bisa saja manusia menjadi pengontrol teknologi yang super canggih.

Generasi Milenial di Indonesia memiliki peranan penting terhadap Revolusi Industri 4.0. Hal ini dilihat dari pesatnya teknologi yang akan ada di masa mendatang. Banyak sekali anak dibawah umur yang masih belum menginjak bangku sekolah tetapi mereka sudah mengerti akan teknologi. Hanya saja masih banyak juga anak dibawah umur yang salah menggunakan teknologi dalam bidang yang seharusnya. 

Seharusnya ini menjadi peranan penting dari orang tua atau lingkungan sekitar. Anak dibawah umur seharusnya mendapat edukasi dari orang tua dalam menggunakan teknologi, sebab suatu saat nanti Generasi Milenial lah yang akan menjadi suatu peran penting didalam kehidupan. Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 pun akan berjalan dengan baik jika Generasi Milenial sudah mengerti bagaimana mengendalikan teknologi yang supercanggih itu. Karena peradaban dan pusat kendali tetap berada pada posisi manusia.

Sumber Referensi:

Pasya, G. K. (2007). Industri Dengan Berbagai Masalah Yang Dihadapi Di Saat Sekarang Ini.

Suwardana, H. (2017). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun