Mohon tunggu...
Hamzun
Hamzun Mohon Tunggu... Penulis - Memuat Seputar Karya Tulisan, Catatan Harian, Media Berita dan Informasi

📝Literature Enthusiasts 🖌Kaligrafi 📝Kreator Media 🖌Jurnalisme YouTube, click link below ⤵️ youtu.be/hNI4KXdnNFM

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pedih Tak Berdaya

18 November 2023   08:20 Diperbarui: 18 November 2023   12:08 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Hamzah Sutisna

Angin semilir meringkak kudung pundukku

dibarengi deru air mata kepedihan

Deras membasahi derita yang semakin kering kelut

Dipeluknya nanar sembari mengharap cemas kebaikan sang kholik

Kebaikan yang katanya air lautpun ketika dijadikan tinta tak mampu menggoreskan kebaikannya

Dalam keluh dia meronta

Pasrah penuh asa penuh rasa

Dari balik pintu itu munajat dikumandangkan

Sesegukan dalam sesal

Dipeluknya kenangan masa silam yang menghanyutkan

Terperanga dengan nasibnya kini di ujung pelarian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun