Mohon tunggu...
Hamzun
Hamzun Mohon Tunggu... Penulis - Memuat Seputar Karya Tulisan, Catatan Harian, Media Berita dan Informasi

📝Literature Enthusiasts 🖌Kaligrafi 📝Kreator Media 🖌Jurnalisme YouTube, click link below ⤵️ youtu.be/hNI4KXdnNFM

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Kecil untuk Sahabat

8 November 2021   08:22 Diperbarui: 8 November 2021   08:24 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama ini kusampaikan, sederatan cerita yang tak pernah usai tuk diceritakan

Tentang kehadiran yang tak pernah utuh juga tentang tanggung jawab yang belum selesai

Sahabatku, kini namamu perlahan mulai menjelma menjadi sosok yang asing

Dulu yang selalu bersama kini hanya sebuah cerita, walau tak seburuk istilah dengan tinggal namanya saja

Sederatan catatan ini kusampaikan, bukan hanya sebatas mengingatkan tapi juga memberi kisah dalam kenangan.

Seperti hari sebelumnya yang menjadi bumbu penyedap perjalanan kita, semua rasa telah dicerna seolah makanan yang sudah tinggal kuahnya, tidak dihabiskan sayang, dihabiskan juga kurang begitu selera karena kehabisan isinya.

Begitulah kisah kita, dalam batas mengambang dalam angan-angan, disebut jatuh tidak kebawah terbangpun masih dangkal di udara. Hahah aneh yaaa tapi begitu adanya.

Tapi inilah kita adanya, bersama kekurangan ini inginku sampaikan, tetaplah menjadi diri yang berguna. Dalam setiap apapun kondisi dan keadaannya, selalu menabur kehangatan antar sesama walau belum berpengaruh apa-apa. 

Setidaknya ada hal kecil yang selalu kita kasih warna dan tabur bersama, yaa itu adalah cinta. Cinta dalam pandangan pujangga selalu menawarkan kasmaran yang sempurna, tapi cinta yang sejatinya tercerna adalah kehangatan dan rasa nyaman yang tumbuh bersama.

Bersama ini pula ku sampaikan dengan penuh cinta, dimanapun berada, sejauh apapun langkahnya. Jangan perlu lupa, kita adalah bait-bait tangga nada yang selalu memberi kesan syahdu ketika dimainkan bersama. Tapi walaupun terpisah nantinya, akan tetap dipetik sebagai penghibur hati yang lara.

November, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun