Mohon tunggu...
Hamzah Rifqi Fauzan
Hamzah Rifqi Fauzan Mohon Tunggu... Dosen - Jaya IMMku

Ayolah ayo

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

KKN Daring: Tantangan dan Terjangan

20 November 2020   05:15 Diperbarui: 20 November 2020   05:23 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bersabarlah!, sesungguhnya Allah berada dengan orang-orang yang sabar".

Dari ayat di atas, Allah menegaskan kepada seluruh orang yang beriman untuk bersabar dalam menghadapi persoalan apapun. Sabar bisa diartikan dengan pasrah dan tawakkal, menyerahkan semua urusan kepada Allah dengan berprasangka baik atau husnudzan kepada-Nya jika Allah akan memberikan jalan terbaik.

Tentu sabar harus diawali dengan ikhtiyar atau usaha. Tanpa usaha sama saja bohong, tanpa tawakkal sama saja sombong. Kira-kira seperti itu pepatah yang mengorelasikan antara usaha dan doa/sabar.

Pasti dalam menjalankan rangkaian KKN ini banyak sekali ragam masalah yang ditemui. Terlebih Penulis yang kebetulan menjadi koordinator kelompok, tentu lebih merasakan apa permasalahan-permasalahan yang ada. Dari semua poin permasalahan yang telah kita bahas di atas, tidak semua tetapi hampir semua pernah Penulis temui di internal kelompok sendiri.

Penulis sendiri membuktikan, dengan sabar ketika mendapati permasalahan, semua yang dihadapi menjadi lebih ringan, baik di pikiran maupun tenaga. Mencari jalan keluar menjadi lebih tenang, dan bukan justru mengajak kawan-kawan kelompok untuk resah bersama-sama dengan permasalahan yang ada. 

Beberapa kali terjadi miss komunikasi dan miss persepsi di kelompok. Seeloknya bukan justru ikut membuat nuansa kelompok menjadi tegang, tetapi harus tetap menjaga kemistri dan harmonitas kelompok yang sudah terbangun sebelumnya. Agar berkegiatan kedepannya dapat dijalankan dengan baik dan nyaman oleh kawan-kawan.

Tidak ada salahnya untuk mengatakan "mohon maaf, ini salahku" jika didapati miss atau kesenggangan dalam internal kelompok, demi menjaga harmonitas rumah tangga kelompok itu. Meskipun awal atau akar permasalahannya di luar kendali koordinator atau bahkan bukan sebab koordinator.

Tetapi, kepentingan kelompok melebihi segalanya. Tidak peduli harga diri atau bahkan biaya yang dikorbankan demi terjalinnya hubungan kelompok yang baik dan terlaksananya kegiatan dengan nyaman dan optimal. Semua yang terjadi, koordinator harus merasa yang paling bertanggung jawab, dan harus dihadapi dengan "sabar".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun