Mohon tunggu...
Hamzah Nazarudin
Hamzah Nazarudin Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN/POLITEKNIK NEGERI KUPANG

LECTURE, MEMBACA,MENULIS, EKONOMI, BISNIS, MARKETING, PENDIDIKAN, LITERASI, POLITIK

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi Marketing Politik Anies Muhaimin (Amin) Menuju Kursi Presiden 2024

23 Oktober 2023   10:44 Diperbarui: 23 Oktober 2023   12:40 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan pass marketing menekankan pada pemasaran produk citra politik  yang benar - benar memperhatikan bagaimana citra kandidat yang langsung berhubungan dengan pesan politik yang di sampaikan, paket AMIN menampilkan citra sebagai antitesa dari pemegang kekuasaan (PETAHANA) yang menciptakan berbagai macam masalah bangsa  selama periode kepemimpinannya. Hal ini sangat jeli di lihat oleh paket AMIN sehingga pasangan AMIN memilih untuk memunculkan sikap santun, ramah, islami dan penuh solusi. 

Sedangkan pull marketing menitik beratkan pada media massa dan citra produk politik. Penggunaan media lewat kampanye kreatif harus dimanfaatkan untuk membentuk image politik positif sehingga mampu membangkitkan sentimen pemilih terhadap kandidat/partai politik.  

Pull marketing menurut She dan Burton teridiri dari lima elemen yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan produk politik, yaitu: konsistensi pada disiplin pesan, efisiensi biaya, timing atau momentum, pengemasan, seta permainan ekspresi.

Konsistensi pada disiplin pesan menunjukan bahwa pesan politik yang disampaikan oleh calon kandidat kepada masyarakat harus kuat,konsisten, dan diulang-ulang pada timing yang tepat. Sehingga masyarakat sulit melupakan pesan politik tersebut. 

Strategi penyampaian pesan harus memperhatikan kebutuhan masyarakat serta media yang dipakai/  Hal ini sudah di lakukan oleh paket AMIN dengan menggunakan media massa baik media online (media sosial dan lainnya) maupun media offline (poster, baliho), dan menyebarluaskan pesan secara konsisten, dalam timing atau momentum yang tepat  dan di ulang-ulangi melalui media online dan off line serta menggunakan  alat - alat kampanye kreatif lainnya yang menjadi identitas paket AMIN.

Meskipun teori marketing politik tidak menjamin kemenangan pasangan tertentu dalam pemilu  namun teori marketing politik dapat memberikan gambaran dan  pemahaman bahwa politik dapat ditawarkan dengan menerapakan  pendekatan pemasaran produk komersial. 

Salah satu hal penting dalam pendekatan ini adalah melakukan upaya pemahaman terhadap pemilih dengan mengelompokkan pemilih dalam kelompok tertentu atau disebut segmentasi. Masing-masing segmen dianggap homogen sehingga dapat disusun program yang efektif  bagi kelompok tersebut. 

Pengenalan terhadap khalayak pemilih merupakan bagian yang penting dalam penyusunan program kampanye pemilu yang sangat berguna untuk figur politik.  Ada beberapa faktor yang menjadi argument kuat bahwa marketing politik dapat berkembang secara ilmah dan praktis yaitu ;  

Pertama, Marketing politik dapat menguatkan rezim demokrasi elektoral, di mana puncak dari pertarungan dan panggung demokrasi di tentukan oleh mekanisme pemilu langsung dengan menempatkan kandidat dan parpol sebagai hal penting yang menentukan proses pemilihan.

Kedua, Marketing politik dapat menguatkan personalisasi politik kandidat dan parpol, hal ini di tandai dengan menguatnya posisi kandidat di masing-masing parpol sebagia sentrum dari beragam jenis isu dan kebijakan publik yang  menjadi dasar penilaian dan dasar pengaruh bagi perilaku pemilih,

Ketiga, Marketing politik dapat menguatkan industrialisasi politik dimana panggung pemilu kian di warnai oleh peran penting kalangan profesional konsultan dan profesional pekerja media yang membantu kandidat dan parpol dalam memenangkan pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun