Mohon tunggu...
Hamzah Najmuddin
Hamzah Najmuddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontribusi Ismail Raji al- Faruqi dalam Historiografi Islam

20 Juni 2024   10:29 Diperbarui: 20 Juni 2024   14:19 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ismail_Raji_Al-Faruqi

Tidak hanya memiliki peran dalam dialog antar agama, Ismail Raji Al-Faruqi dikenal pula sebagai seorang tokoh yang produktif di bidang historiografi Islam. Beberapa karyanya pun banyak berfokus pada interpretasi sumber-sumber sejarah, memahami konteks sosial dan politik dimana mereka diproduksi, dan mengenali beragam perspektif sejarah Islam.

Dalam historiogafi Islam, Ismail Raji Al-Faruqi menekankan untuk memahami sejarah beliau menekankan untuk  memahami konteks historis dimana sumber-sumber tersebut ditulis. Seperti apa yang dilakukan beliau yang pemikirannya selalu kritis terhadap sumber-sumber sejarah Islam. Dalam menginterpretasikan sejarah Islam, Ismail Raji Al-Faruqi menggaris bawahi perlunya menerapkan perspektif yang beragam, termasuk perspektif sosial, politik, dan gender.

Ismail Raji Al -Faruqi percaya bahwa dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari kontribusi para intelektual Muslim. Perkembangan ini mencakup ilmu pengetahuan, seni dan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan dipercayai oleh Al-Faruqi sebagai warisan dari para intelektual Muslim di zaman sebelumnya yang bekerja sama dengan intelektual non-muslim. Karena alasan ini lah yang mendorong Ismail Al-Faruqi melakukan dialog antaragama selama hidunya, dengan harapan ia dapat membangun sebuah kerjasama dan pemahaman antara agama non Muslim dengan agama Islam, dan dari kerjasama tersebut ia berharap meskipun ada sebuah perbedaan namun tetap dapat menghormati satu sama lain.

Karya-karyanya yang mencakup metodologi sejarah, pemahaman sejarah, intelektual Islam, dan interpretasi kritis masih dapat kita pakai dan tentunya masih terus dihargai oleh para intelektual Muslim, maupun intelektual non-Muslim. Meskipun beliau telah meninggal pada tahun 1986 namun karyanya dan pemikirannya masih bisa kita dapati hingga saat ini. Pemkirannya membantu kita dan para cendikiawan yang lain dalam melihat dan memahami sejarah Islam yang dengan cara yang lebih sehat dan tentunya berdasarkan fakta sebenarnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun