Mohon tunggu...
Dr Hamzah M.Si
Dr Hamzah M.Si Mohon Tunggu... Dosen - Dosen departemen SKPM FEMA IPB University

Saat ini aktif menjadi dosen di Departemen SKPM FEMA IPB University lalu diamanahkan menjadi Koordinator Pendidikan Agama Islam di IPB Univeristy dan sebagai Koordinator bidang dakwah ibadah dan sosial Masjid Alhurriyyah IPB University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Allah Pencipta Laboratorium Alam Semesta

26 Mei 2023   11:05 Diperbarui: 26 Mei 2023   11:22 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam adalah agama yang sempurna. Hal ini terungkap dari firman Allah maupun hadits-hadits Rasulullah saw. Namun indikator lain kesempurnaan agama Islam adalah karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Aktivitas manusia dari bangun tidur hingga tidur lagi diatur dalam agama Islam.

Aturan kehidupan muslim sangat kompleks, sehingga semua bidang kehidupan manusia tidak semata-mata aktivitas biasa, tetapi berpotensi untuk bernilai ibadah jika dijalankan sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. Satu di antara aturan tersebut adalah tentang ilmu pengetahuan bahwa semua muslim wajib menuntut ilmu. Perintah tersebut baik ayat Allah berupa wahyu maupun ciptaan Allah berupa alam dan isinya termasuk di dalamnya adalah perkembangan teknologi.

Berdasarkan kenyataan yang ada saat ini, pekembangan teknologi serta ilmu pengetahuan masih didominasi oleh Negara-negara Barat. Sementara itu negara-negara dengan penduduk besar muslim sebagiannya masih merupakan negara berkembang. Hal tersebut tentu memprihatinkan dan menjadi cambuk yang melecutkan semangat agar kejayaan ilmu pengetahuan di masa umat muslim pada masa lalu memberi pelajaran dan inspirasi untuk umat muslim saat ini.

Umat muslim memiliki pedoman utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi mukjizat yakni AlQur'an. Isi di dalam Al-Qur'an masih sangat relevan hingga saat ini dan bahkan hingga akhir zaman. Ilmu-ilmu yang ada di dalamnya merupakan anugerah bagi manusia karena mengajarkan berbagai hal yang menunjukkaan fenomena sains yang terjadi di dunia. Namun selain itu, Al-Qur'an sendiri merupakan ilmu dan keotentikannya 16 selalu terjaga sebagai jaminan dari Allah Swt. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam Q.S. Al Hijr Ayat 9.

Salah satu muatan yang terkandung di dalam Al-Qur'an sebagai landasan yang dapat digunakan oleh umat muslim dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah tentang alam semesta yang banyak sekali disinggung. Alam semesta merupakan laboratorium untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang telah dianugerahkan oleh Allah. Al-Qur'an memuat 150 ayat tentang fikih dan memuat 750 ayat tentang sains. Hal ini menunjukkan keutamaan alam semesta sebagai unsur pengembangan ilmu.

Al-Qur'an sangat ilmiah dan memuat fakta-fakta ilmiah, sehingga penjelasan tentang alam sebagai laboratorium yang diberikan Allah Swt. sangatlah mendasar. Berbagai penemuan ilmiah yang terdapat saat ini sudah termuat di dalam Al-Qur'an sejak diturunkan. Misalnya tentang kelahiran manusia, api yang ada di dasar lautan, otak yang mengendalikan gerak manusia, besi, garis edar tata surya, dasar lautan yang gelap, relativitas waktu, keunikan garis pada sidik jari, dan masih banyak lagi. Penemuan-penemuan tersebut lebih daru cukup sebagai pembuktian bahwa alam ini diciptakan Allah Swt. dan dianugerahkan kepada manusia sebagai laboratorium yang sangat luas dan lengkap untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

1. Kelahiran Manusia. Allah SWT telah menjelaskan penciptaan manusia seperti di dalam Q.S. Al-Waqi'ah: 57--59. "Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan nutfah (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (QS. Al Waqi'ah:57-59). Penciptaan manusia sudah dibahas di dalam Al-Qur'an bahwa manusia berasal dari setetes mani. Kemudian dari sel kelamin laki-laki akan menentukan jenis kelamin bayi. Disebutkan pula bahwa janin 17 manusia melekat pada rahim ibunya seperti lintah. Kemudian manusia berkembang di dalam rahim dalam tiga tahapan. Ketika Al-Qur'an turun, hal yang termuat di dalamnya seperti ini belum banyak dibahas secara umum, barulah terbukti pada zaman sekarang ini melalui penelitian-penelitian modern. Hal tersebut menguatkan Al-Qur'ana adalah sebuah anugerah otentik dari Allah kepada manusia.

 2. Api di Dasar Lautan Fenomena air di dalam lautan ditemukan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan. Penemuan api di dasar lautan ini yakni adanya letusan pegunungan api yang ada di dasar laut. Distribusi pegunungan berapi di dasar lautan lebih merata dibandingkan dengan yang ada di atas daratan. Di dasar samudera terdapat lempengan-lempengan besar yang menahan bergolaknya matrial yang keluar dari pegunungan-pegunungan berapi. Api yang ada di dasar lautan memiliki suhu hingga 10.000C. Namun panasnya api tidak dapat memanaskan lautan yang sangat luas. Begitu pun lautan tidak dapat mendinginkan api yang ada di dasarnya. Fenomena tentang api yang menyala di dasar lautan ini sudah ada di dalam Al-Qur'an. "Demi bukit, dan kitab yang tertulis pada lembaran yang terbuka. Dan demi Baitul Makmur (Ka'bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan demi laut, yang di dalam tanah ada api."(QS At-Thur: 1-6).

 3. Otak Mengendalikan Gerak Manusia "Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka." (Q.S. Al Alaq: 15--16). Dalam ayat di atas terdapat ungkapan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka". Hal itu merupakan sebuah perumpamaan tentang adanya fungsi otak yang menjadi penentu (mengendalikan) 18 perilaku (gerak tubuh) manusia. Hasil penelitian terbaru menunjukkan fungsi prefrontal yang mengatur tugas-tugas khusus fungsi otak. Hal ini telah diungkapan di dalam Al-Qur'an sejak 1.400 tahun yang lalu.

4. Besi. Berberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa besi berasal dari langit. Penelitian tersebut sejalan dengan pembuktian bahwa besi merupakan senyawa logam berat yang tidak diproduksi oleh atau di dalam bumi. Secara ilmiah, bumi berasal dari Asteroid yang mengalami benturan bersamaan dengan proses awal pembentukan bumi. Pernyataan bahwa bumi berasal dari langit telah diungkapkan di dalam Al-Qur'an. "Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa." (Q.S. Al Hadiid: 25).

5. Garis Edar Tata Surya. Ilmu astronomi mengalami kemajuan yang pesat. Berdasarkan berbagai perumusan, didapatkan suatu simpulan bahwa matahari bergerak dengan kecepatan mencapai 720.000 kilometer per jam dalam suatu garis edar yang konstan. Seiring dengan itu, jangkauan jarak tempuhnya mencapai 17.280.000 kilometer per hari. Sebagai pusat tata surya, pergerakan matahari ini memberikan pengaruh terhadap komponen tata surya yang lain seperti planet dan tata surya dengan sistem gravitasi yang terpusat kepada matahari. Benda langit lainnya seperti bintang-bintang mengalami pola pergerakan yang diakibatkan 19 oleh sistem tata surya yang terpusat ini. Semua ini sudah diungkapkan di dalam Al-Qur'an seperti QS. Al-Anbiya: 33 dan QS. Yain: 38-- 40. "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al Anbiya:33). "Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."(QS Yasin: 38-40).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun